Perlahan, ujung kaki atau tangan bisa digerakkan kembali dan halusinasi mengerikan menghilang.
Jadi, ketindihan secara sederhana dapat terjadi karena seseorang bangun di tengah fase REM dalam tidur.
Di mana, pada kelumpuhan tidur ini, transisi tubuh ke atau dari tidur REM tidak sinkron dengan otak.
Ketika bangun, otak sudah sadar, tetapi badan belum.
Kondisi ini yang kemudian menyebabkan badan terasa lumpuh sebagian.
Ketindihan bisa terjadi pada segala usia. Tetapi kondisi yang pertama mungkin terjadi saat saat remaja.
Baca juga: Mimpi Basah: Penyebab, Rentang Usia, dan Frekuensi Normal
Terdapat sejumlah faktor yang bisa memicu kelupuhan tidur itu terjadi, di antaranya yakni:
Melansir WebMD, kebanyakan orang tidak memerlukan pengobatan untuk kondisi kelumpuhan tidur atau ketindihan.
Mengobati kondisi yang mendasari seperti narkolepsi dapat membantu jika Anda sering merasa cemas atau tidak dapat tidur nyenyak.
Baca juga: 5 Macam Obat Tidur dan Efek Sampingnya
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dicoba sebagai cara mencegah ketindihan:
Temui dokter jika Anda mengalami ketindihan secara rutin, sehingga membuat Anda tidak bisa tidur nyenyak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.