Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Baik untuk Diet, Ini Bahaya Makanan dengan Kalori Kosong

Kompas.com - 01/09/2020, 18:04 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Banyak orang berpikir makanan mengandung kalori kosong. Faktanya, makanan dengan kalori kosong biasanya mengandung kalori intti namun nilai gizinya sangat rendah.

Dengan mengonsumsi makanan tersebut, justru tubuh akan mendapatkan sedikit nutrisi dan mineral yang dibutuhkan. Kalori yang tersisa hanya akan disimpan dalam bentuk lemak.

Makanan dengan kalori kosong bisanya terdiri dari tiga macam, yakni gula, lemak padat, dan alkohol.

Gula tambahan, misalnya, mengonsumsinya memang bisa menambah energi tetapi tanpa nutrisi penting untuk tubuh.

Baca juga: Bolehkah Kita Berolahraga saat Merasa Tidak Enak Badan?

Dengan demikian, hanya ada sedikit yang dapat dilakukan tubuh dengan energi yan didapatkan tersebut. Lalu tubuh akan  menggunakannya atau menyimpannya sebagai lemak.

Sedangkan lemak yang dianggap makanan kalori kosong adalah lemak padat pada suhu kamar atau lemak jenuh.

Jenis lemak ini terdapat pada makanan seperti mentega, margarin, dan mentega nabati.

Sama halnya dengan gula, mengonsumsinya memang membuat tubuh berenergi namun tidak mendapatkan nutrisi apa pun.

Mengonsumsi alkohol juga memiliki efek yang sama. Tubuh hanya akan mendapat tambahan lemak tanpa gizi penting yang diperlukan.

Untuk mengetahui jenis makanan yang mengandung kalori kosong, kita perlu membaca labelnya.

Temukan di bagian komposisi apakah makanan tersebut mengandung lemak padat dan gula tambahan.

Efek makanan kalori kosong

Melansir Huffingtonpost, ahli nutrisi Rebecca Gawthorne mengatakan makanan dengan kalori kosong tidak memiliki manfaat apapaun.

Mengonsumsinya justru bisa meningkatkan risiko penyakit kronis dan menyebabkan penambahan berat badan.

Itu sebabnya, kita harus menjauhi makanan dengan kalori kosong. Makanan dengan kalori kosong, bisa merusak fungsi tubuh.

"Gula tambahan, misalnya, makanan ini bisa meningkatkan lemak yang merusak fungsi mitokondria dan memicu inflamasi dan peningkatan berat badan," tambah Gawthorne.

Sebagai gantinya, kita bisa mengonsumsi makanan padat energi seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.

Baca juga: 3 Cara Mencapai Defisit Kalori untuk Menurunkan Berat Badan

"Salmon, alpukat, dan kacang-kacangan juga tergolong makanan padat energi. Meski mengandung kalori, tetapi sangat menyehatkan," tambah Gawthorne.

Gawthorne juga menyarankan kita untuk berfoku pada kesehatan dan nilai gizi makanan daripada harus memikirkan jumlah kalori dalam makanan yang akan kita konsumsi.

"Saya percaya lebih penting untuk fokus pada kesehatan dan nilai gizi makanan daripada kalori," kata Gawthorne.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com