KOMPAS.com - Kanker paru-paru adalah penyakit yang menyebabkan tumbuhnya daging atau tumor ganas di jaringan paru.
Menurut Kementerian Kesehatan, kanker paru-paru primer bisa muncul dari jaringan paru-paru.
Sedangkan kanker paru sekunder terjadi saat jaringan sel abnormal muncul dari luar paru-paru lantas merebak ke jaringan paru-paru.
Baca juga: Bagaimana Asap Rokok Bisa Picu Kanker Paru-Paru?
Dikutip dari Cancer Centre, penyebab kanker paru-paru utamanya karena mutasi sel di paru-paru yang tidak terkendali.
Pertumbuhan sel abnormal tersebut bisa membentuk tumor ganas di paru-paru.
Meskipun penyebab pasti penyakit ini tidak diketahui, namun beberapa kondisi dapat membuat seseorang lebih berisiko terkena kanker paru-paru.
Melansir laman resmi American Cancer Society, berikut siapa saja yang berisiko besar terkena penyakit kanker paru-paru:
Kebiasaan merokok adalah faktor risiko kanker paru-paru yang utama.
Menurut riset, sekitar 80 persen kematian akibat kanker paru-paru disebabkan kebiasaan merokok.
Semakin lama seseorang terbiasa merokok dan semakin banyak rokok yang dihisap, risiko terkena kanker paru-parunya semakin besar.
Baca juga: Apa itu Kanker Rektum?
Seseorang yang tidak merokok, namun kerap menghirup asap rokok atau terpapar asap rokok (perokok pasif), juga berisiko besar terkena penyakit kanker paru-paru.
Berdasarkan studi, temuan kasus kematian akibat kanker paru-paru juga ada yang melibatkan perokok pasif.
Berhenti merokok tak hanya menyelamatkan diri sendiri dari kanker paru-paru dan penyakit lainnya. Namun, juga berdampak positif bagi orang sekitar.
Gas ini tidak dapat dilihat, dirasakan, atau dicium aromanya. Namun, radon merupakan gas berbahaya yang dapat memicu kanker paru-paru di samping rokok.