Rasa nyerinya seperti ditindih.
Baca juga: 4 Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai
Penyakit jantung koroner yang terjadi akibat penyumbatan lemak dan kolesterol tidak terkontrol akan meyebabkan darah yang mengalir ke jantung tidak selancar sebelumnya atau tidak seperti pada kondisi normal, sehingga ketika melakukan aktifitas berat akan terasa nyeri di dada.
Jika penyumbatan masih dalam tahap awal, nyeri dada bisa reda dengan istirahat.
Tapi, jika penyumbatan ini tetap dibiarkan, seiring berjalannya waktu bisa menyebabkan nyeri dada meski hanya sedang melakukan aktivitas biasa.
Ketika penyumbatan pembuluh darah arteri yang berbentuk plak atau kerak pecah, akan terjadi serangan jantung.
Serangan jantung memiliki rasa nyeri dada dengan sifat nyeri yang sama pada penyakit jantung koroner.
Hanya, serangan jantung ini bisa juga menyebabkan rasa ingin muntah, dada sebelah kiri sangat berat dan kaku, serta tidak terkait dengan aktifitas fisik.
Menjaga pola hidup dan pola makan yang sehat adalah kunci utama untuk terhindar dari nyeri dada yang terkait dengan penyakit jantung koroner.
Namun, apabila punya riwayat nyeri, akan lebih baik bagi siapa saja untuk segera memeriksakan diri ke dokter terkait nyeri dada yang dialami.
Baca juga: 8 Makanan Penurun Kolesterol untuk Cegah Penyakit Jantung Koroner
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.