KOMPAS.com - Mengerjakan banyak hal sekaligus atau multitasking kini menjadi bagian dari keseharian banyak orang.
Sejumlah orang terbiasa makan sembari menonton serial, menjelajahi media sosial, sampai mengerjakan hal lainnya.
Ada juga yang mengerjakan tugas sembari bermain gim, mengikuti rapat, mengecek media sosial, atau mengasuh anak.
Sebelum membahas manfaat dan mudaratnya bagi kesehatan mental, simak pengertian mulititasking berikut.
Baca juga: Kenali 9 Tanda Pasangan Selingkuh Menurut Psikologi
Dilansir dari Verywell Mind, secara umum, multitasking adalah mengerjakan lebih dari satu kegiatan secara bersamaan.
Tak selalu harus bersamaan, mengerjakan lebih dari satu hal dalam waktu yang berdekatan juga bisa diartikan multitasking.
Selain itu, multitasking juga merujuk pada mengerjakan satu hal belum selesai, lantas berpindah mengerjakan hal lain, lalu kembali lagi menyelesaikan hal yang belum rampung.
Aktivitas yang membutuhkan kelincahan otak untuk konsentrasi mengerjakan beberapa hal sekaligus itu kini menjadi kelumrahan.
Bahkan, ada beberapa orang mengapresiasi konsep mulitasking karena dianggap lebih produktif.
Padahal, penelitian menunjukkan hasil sebaliknya. Multitasking justru menjadi bumerang bagi produktivitas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.