KOMPAS.com - Di Indonesia, pisang adalah buah yang sangat mudah ditemui. Tak hanya mudah ditemui, jenis buah ini bahkan sangat bervariasi mulai dari yang dapat dimakan langsung hingga lebih cocok dijadikan olahan tertentu.
Di dunia, pisang juga menjadi primadona. Menurut PBB, ekspor pisang global bahkan mencapai 18 juta ton pada 2015.
Healthline bahkan menyebut pisang sebagai salah satu tanaman terpenting di planet ini.
Baca juga: Benarkah Makan Pisang Bisa Bantu Atasi Insomnia?
Berbagai manfaat kesehatan dikaitkan dengan buah berwarna kuning ini. Mulai dari perlindungan dari diabetes tipe 2, menurunkan berat badan, dan memperkuat sistem saraf.
Manfaat tersebut tidak terlepas dari kandungan nutrisi dalam buah melengkung ini.
Ya, pisang kaya berbagai macam nutrisi seperti kalium, magnesium, serat, vitamin C, dan berbagai antioksidan.
Lebih lengkap, begini fakta nutrisi dalam 100 gram pisang dikutip dari Departemen Pertanian AS (USDA).
Pisang merupakan salah satu karbohidrat yang kaya. Karbohidrat dalam buah ini berubah seiring dengan tingkat kematangannya.
Melansir dari Healthline, komponen karbohidat utama pisang mentah adalah pati. Pisang mentah mengandung 80 persen pati.
Selama proses pematangan, pati diubah menjadi gula. Hingga, pada pisang matang komponen patinya hanya tersisa 1 persen.
Baca juga: 9 Manfaat Pisang bagi Kesehatan
Dikutip dari Verywell Fit, saat pisang matang, sebagian pati resisten (serat) diubah menjadi gula yang berarti pisang kuning dengan bintik-bintik coklat memiliki lebih banyak gula dan lebih sedikit serat dibandingkan pisang hijau dengan ukuran yang sama.
Karbohidrat pada pisang matang berupa gula dan serat. Jenis gula yang paling umum ditemui pada pisang matang adalag sukrosa, fruktosa, dan glukosa.
Pisang memiliki indeks glikemik (GI) relatif rendah, yaitu 42-58.
Proporsi pati yang tinggi pada pisang mentah merupakan pati resisten, yang melewati usus tanpa dicerna.
Di usus besar, pati ini difermentasi oleh bakteri untuk membentuk butirat, asam lemak rantai pendek yang memiliki efek baik bagi usus.
Pisang juga merupakan sumber serat jenis lain yang baik, seperti pektin. Beberapa pektin dalam pisang larut dalam air.
Saat pisang matang, proporsi pektin yang larut dalam air meningkat. Ini mengapa pisang menjadi lunak seiring tingkat kematangannya.
Baik pektin dan pati resisten dapat menimbulkan peningkatan gula darah setelah makan.
Pisang merupakan buah rendah lemak. Kadar lemak dalam pisang kurang dari setengah gram per pisang ukuran sedang.
Baca juga: Sarapan Pisang di Pagi Hari, Bagaimana Baiknya?
Pisang juga cukup rendah protein. Kandungan proteinnya hanya 1,5 gram per pisang berukuran sedang.
Pisang adalah sumber beberapa vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh.
Pisang dikenal karena kandungan kaliumnya. Satu pisang berukuran sedang menawarkan 422 mg kalium, atau sekitar 9 pesen dari kebutuhan harian.
Menurut penelitian yang terbit dalam Journal of American Collefe of Cardiology, diet tinggi kalium dapat menurunkan tekanan darah pada orang dengan kadar tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Selain kalium, pisang mengandung beberapa vitamin C, folat (vitamin B6), magnesium, dan kolin.
Selain kandungan di atas, pisang juga mengandung senyawa bioaktif lain. Beberapa di antaranya:
Baca juga: Apakah Penderita Asam Lambung Boleh Makan Pisang?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.