Kondisi ini dikenal dengan sebutan Sindrom varicella kongenital.
Gejala sindrom varicella kongenital, yakni:
Adapun faktor yang dapat meningkatkan risiko kejadian komplikasi cacar air pada ibu hamil tersebut adalah kebiasaan merokok, daya tahan tubuh lemah, menderita penyakit tertentu, mengonsumsi kortikosteroid, dan hamil lebih dari 20 minggu.
Ibu hamil yang menderita infeksi VVZ biasanya memerlukan rawat gabungan dari beberapa dokter spesialis.
Ibu diobati sesuai dengan gejala dan keluhan yang dialami, sementara janin dalam kandungan perlu dimonitor tumbuh kembangnya.
Baca juga: Kenali 9 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir
Beberapa cara bisa dilakukan untuk mencegah infeksi VVZ.
Bagaimana saja?
1. Injeksi protein
Apabila seseorang kontak dengan penderita pada masa infektif, orang tersebut berpotensi tertular infeksi VVZ.
Dokter yang merawat mungkin bisa memberikan injeksi protein sebagai pencegahaan, terutama apabila kontak terjadi dalam kurun waktu 96 jam.
Obat pencegahan dengan injeksi protein tertentu bisa diberikan pada individu yang sangat berisiko tertular cacar air, seperti ibu hamil muda.
Pemilihan pemakian injeksi ini bisa didiskusikan dengan dokter.
Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi
2. Akses vaksin pencegahaan
Vaksin pencegahaan bisa diberian sebagai bagian dari program imunisasi anak nasional.
Vaksin ini bisa diberikan kepada anak berusia 12 bulan sampai 12 tahun.
Anak berusia 13 tahun ke atas, bisa diberikan 2 suntikan vaksin berbeda dalam sebulan.
Vaksin ini tidak boleh diberikan kepada ibu hamil atau wanita yang mungkin hamil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.