Dia merasa beruntung memiliki orangtua yang memilih hidup tanpa rokok dan selalu mengingatkan anak-anak jangan sampai merokok karena merugikan kesehatan.
Tidak bermaksud menggurui, Belva menyarankan kepada para orangtua jangan pernah hanya melarang anak merokok tanpa memberi informasi sejelas-jelasnya.
"Ini saya rasakan, kalau cuma dilarang tanpa diberi penjelasan, malah jadi semakin penasaran," kata dia.
Untuk memberi pemahaman akan bahaya rokok, para orangtua bisa mulai dengan menanyakan apa yang memotivasi anak merokok. Beri kesempatan anak-anak untuk bicara.
Sama seperti orang dewasa, anak-anak tentu tidak suka hanya dihakimi. Anak-anak juga ingin memiliki hak untuk didengarkan.
Setelah itu, para orangtua baru dipersilakan memberi pengertian sejelas-jelasnya kepada anak terkait efek buruk merokok bagi kesehatan tubuh dan solusi terbaik untuk bisa menghindarinya.
Belva berpendapat, para orangtua juga bisa memberi penghargaan kepada anak-anak jika mampu berhenti merokok.
Pengharaan ini diharapkan bisa membuat anak-anak lebih termotivasi untuk berhenti merokok secara total.
"Di luar rumah, kami bisa dengan mudah terpapar iklan rokok. Jangan sampai di dalam rumah, kami masih diperlihatkan rokok," jelas Belva.
Baca juga: 7 Alasan Kenapa Orang Sulit Berhenti Merokok
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan