Secara teoriris, wanita dianggap memasuki fase pre-menopause sebelum memasuki masa menopause.
Pada fase tersebut, kadar hormon kewanitaan mengalami fluktuasi atau naik turun.
Melansir Medical News Today, wanita umumnya tidak mengalami gejala pra-menopause yang khas.
Pada masa pra-menopause, tanda-tanda menopause seperti sering berkeringat terutama di malam hari, susah tidur, atau siklus haid tak teratur belum muncul.
Selama masa pra-menopause, wanita masih mengalami siklus menstruasi rutin, merasakan masa subur, dan gejala sindrom pramenstruasi (PMS).
Baca juga: Rutin Bercinta Setiap Minggu Bisa Menunda Menopause, Kok Bisa?
Beberapa gejala PMS tersebut antara lain:
Untuk mengatasi rasa tak nyaman yang jadi gejala pra-menopause atau PMS, wanita bisa mengonsumsi obat pereda nyeri.
Wanita juga bisa berkonsultasi ke dokter terkait pil kontrasepsi yang tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan selama pra-menopause.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.