Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Makanan Penyebab Diare yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 01/11/2020, 12:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Diare adalah penyakit yang ditandai dengan gejala sering buang air besar (BAB) berair, perut mulas, dan perut kembung.

Dalam kebanyakan kasus, diare disebabkan oleh virus atau bakteri yang coba dikeluarkan oleh tubuh.

Namun, mengonsumsi makanan tertentu juga dapat memicu diare.

Baca juga: Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya

Makanan yang memicu diare dapat berbeda-beda pada setiap orang, tetapi penyebab umumnya termasuk susu, makanan pedas, dan kelompok sayuran tertentu.

Jika Anda memiliki intoleransi makanan, makan makanan tertentu itu dapat menyebabkan diare atau mencret.

Susu dan gluten adalah intoleransi makanan yang umum terjadi.

Intoleransi makanan bahkan seringkali menjadi penyebab diare kronis (jangka panjang).

Intoleransi makanan berbeda dengan kasus alergi makanan.

Alergi makanan memang bisa menyebabkan diare, namun biasanya disertai dengan gejala khas lain, seperti gatal-gatal, hidung tersumbat, sesak napas, hingga sakit tenggorokan.

Malabsorpsi dapat juga menyebabkan diare.

Malabsorpsi terjadi saat usus kecil kurang mampu menyerap nutrisi dari makanan yang dimakan.

Beberapa intoleransi makanan bisa menyebabkan malabsorpsi.

Selain itu, beberapa jenis makanan tertentu dapat juga menyebabkan diare bahkan pada orang yang tidak memiliki intoleransi makanan.

Baca juga: 5 Penyebab Sering Diare pada Malam Hari yang Perlu Diwaspadai

Ini sering kali merupakan makanan yang mengandung banyak bumbu, bahan buatan, minyak, atau stimulan usus besar.

Berikut ini adalah beragam makanan penyebab diare yang bisa diwaspadai:

1. Makanan pedas

Melansir Health Line, makanan pedas adalah salah satu penyebab paling umum dari diare akibat makanan. Ini terutama terjadi pada makanan penuh bumbu yang tidak biasa dikonsumsi.

Cabai rawit dan campuran kari adalah penyebab umum diare akibat makanan pedas.

Bahan kimia yang disebut capsaicin memberikan panas pada cabai.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa sementara capsaicin dapat memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti mengobati nyeri dan radang sendi, tapi di sisi lain juga berpotensi menyebabkan iritasi.

Baca juga: Makan Cabai Pakai Tangkai atau Tanpa Tangkai, Mana yang Lebih Baik?

Capsaicin dapat mengiritasi lapisan lambung selama proses pencernaan.

Saat dikonsumsi dalam jumlah banyak, capsaicin dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Diare

Jika makanan pedas menyebabkan diare, coba tambahkan bumbu yang tidak mengandung capsaicin pada makanan Anda, seperti bubuk mustard atau paprika bubuk.

Makanan ini cenderung lebih ringan di perut.

2. Pengganti gula

Bahan pengganti gula termasuk pemanis buatan, seperti aspartam, sakarin, dan sukralosa, serta alkohol gula, seperti manitol, sorbitol, dan xylitol bisa juga menjadi bahan makanan penyebab diare.

Beberapa bahan pengganti gula ini dapat mengganggu sistem pencernaan. Faktanya, beberapa makanan yang mengandungnya telah dilengkapi dengan label peringatan tentang potensi efek pencahar.

Baca juga: 7 Cara Mengurangi Asupan Gula Per Hari demi Kesehatan

Makan atau minum gula alkohol khususnya, dapat memiliki efek pencahar, menyebabkan diare dan perut kembung.

Jika Anda mencurigai bahwa pengganti gula menyebabkan diare, cobalah menguranginya.

Makanan umum yang mengandung pemanis buatan meliputi:

  • Mengunyah permen karet
  • Permen dan makanan penutup rendah gula
  • Soda diet
  • Minuman diet lainnya
  • Sereal rendah gula
  • Bumbu rendah gula, seperti krimer kopi dan saus tomat
  • Beberapa pasta gigi dan obat kumur

3. Susu dan produk susu lainnya

Jika Anda mengalami diare setelah minum susu atau makan produk susu, Anda mungkin mengalami intoleransi laktosa.

Banyak orang tidak tahu bahwa mereka memiliki intoleransi laktosa. Ini cenderung berjalan dalam keluarga dan dapat berkembang di kemudian hari.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

Intoleransi laktosa berarti tubuh Anda tidak memiliki enzim untuk memecah gula tertentu dalam produk susu.

Alih-alih memecahnya, tubuh Anda membuang gula ini dengan sangat cepat, seringkali dalam bentuk diare.

Ada banyak pengganti susu sapi yang beredar di pasaran, antara lain:

  • Susu bebas laktosa
  • Susu almon
  • Susu kedelai
  • Susu kacang mete

4. Kopi

Kafein dalam kopi adalah stimulan. Itu bisa membuat Anda merasa waspada secara mental, dan itu juga merangsang sistem pencernaan.

Banyak orang BAB segera setelah minum kopi.

Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), minum 2-3 cangkir kopi atau teh dalam sehari seringkali dapat menyebabkan diare.

Baca juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Sebabkan Asam Urat?

Banyak orang juga menambahkan stimulan pencernaan lain ke dalam minuman kopi, seperti susu, pengganti gula, atau krim, yang meningkatkan efek pencahar minuman tersebut.

Bagi sebagian orang, bahkan kopi tanpa kafein dapat merangsang usus karena bahan kimia lain yang ada dalam kopi.

Menggunakan pengganti produk susu, seperti susu oat atau krimer kelapa dapat mengurangi efek pencahar dari kopi.

Sebaliknya, jika menurut Anda kopi menyebabkan diare, cobalah beralih ke teh hijau atau minuman panas lainnya.

5. Makanan yang mengandung kafein

Selain kopi, makanan dan minuman lain yang mengandung kafein dapat menyebabkan diare atau BAB.

Kafein secara alami terkandung dalam cokelat, jadi produk rasa cokelat apa pun dapat mengandung kafein tersembunyi.

Baca juga: Waspada, Berikut 6 Bahaya Minum Teh Setelah Makan

Makanan dan minuman umum yang mengandung kafein meliputi:

  • Cola dan soda lainnya
  • Teh hitam
  • Teh hijau
  • Minuman berenergi
  • Cokelat panas
  • Cokelat dan produk rasa coklat

6. Fruktosa

Fruktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam buah.

Apabila dimakan berlebihan, fruktosa bisa memiliki efek pencahar.

Dengan demikian, makan buah dalam jumlah banyak dapat menyebabkan diare karena ini berarti mengonsumsi fruktosa dalam jumlah tinggi.

Fruktosa juga bisa dengan mudah ditemukan di:

  • Permen
  • Minuman ringan
  • Makanan dengan bahan pengawet

Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi

7. Bawang putih dan bawang merah

Bawang putih dan bawang merah mengandung sari yang jika diurai oleh asam di perut, dapat melepaskan gas dan mengiritasi usus besar.

Bawang putih dan bawang merah adalah fruktan, yang merupakan karbohidrat yang sulit dicerna tubuh.

Tanaman bumbu ini juga mengandung serat tidak larut, yang bisa membuat makanan lebih cepat melewati sistem pencernaan.

Bawang putih dan bawang merah juga makanan tinggi FODMAP, yang merupakan kelompok karbohidrat yang dapat menyebabkan diare pada beberapa orang.

Alkohol gula, yang dibahas sebelumnya juga merupakan makanan FODMAP tinggi lainnya yang dapat menyebabkan diare.

Baca juga: Jangan Disepelekan, Ini 6 Manfaat Luar Biasa Konsumsi Bawang Putih

Jika Anda ingin mengganti bawang putih dan bawang merah maupun bawang bombai dalam menu makanan, cobalah bereksperimen dengan seledri atau adas.

Makanan ini bisa memberi rasa yang sama pada makanan, tetapi dengan risiko diare dan gas yang lebih kecil.

8. Brokoli dan kembang kol

Brokoli dan kembang kol adalah sayuran silangan yang kaya nutrisi dan serat nabati curah.

Sayuran ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, tetapi saluran pencernaan dapat mengalami kesulitan dalam memprosesnya.

Jika Anda tidak terbiasa mengonsumsi serat dalam jumlah besar, konsumsi brokoli dan kembang kol porsi besar dapat menyebabkan sembelit, kembung, atau diare.

Jadi, sebagai solusi ketika ingin mengonsumsinya, cobalah mulai dengan porsi kecil dan tingkatkan asupan serat Anda secara perlahan.

Diet tinggi serat dapat membantu mengurangi diare dan memiliki manfaat bagi pencernaan dan kesehatan jantung Anda. 

Baca juga: 9 Buah yang Mengandung Serat Tinggi

9. Makanan cepat saji

Merangkum Medical News Today, makanan berlemak, berminyak, atau digoreng cenderung mengandung lemak jenuh dan lemak trans.

Sementara makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans dapat menyebabkan diare atau memperburuk gejala penyakit ini. Ini karena tubuh cenderung kesulitan memecahnya.

Makanan cepat saji juga sering kali mengandung sedikit nilai gizinya, sehingga kurang bermanfaat bagi tubuh.

Makanan umum tinggi lemak jenuh meliputi:

  • Kentang goreng
  • Ayam goreng
  • Burger 

Sebagai gantinya, coba pilih ayam panggang, burger kalkun, atau pilihan vegetarian ketika ingin memuaskan keinginan makan cepat saji.

10. Alkohol

Minum alkohol dapat pula menyebabkan diare yang menggangu. Ini terutama benar saat minum bir atau anggur.

Coba hentikan konsumsi alkohol dan perhatikan apakah diare hilang.

Jika iya, pertimbangkan untuk mengurangi asupan alkohol Anda demi mengurangi ketidaknyamanan pencernaan ini.

Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi tapi Menyehatkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com