"Sebenarnya takut juga untuk berjualan lagi. Tapi saya ingin tetap bisa bantu bapaknya anak-anak (dalam mencari penghasilan keluarga)," ujar dia.
Inung sangat bersyukur sejak kembali berjualan aneka sayur matang, lauk pauk, dan jajanan pasar pada April lalu, dirinya merasa tetap sehat atau tidak terindikasi tertular virus corona sampai sekarang.
Dia juga bersyukur selama dua bulan terakhir, makanan yang dia jual bisa kembali laris seperti kondisi sebelum terjadi wabah.
Inung berkeyakinan, capaian itu tidak terlepas dari dampak penggunaan masker olehnya.
“Minimal sekali saya harus pakai masker saat berjualan. Ini baik untuk kesehatan dan saya yakin bisa juga membuat para pembeli lebih nyaman," kata dia.
Benar saja, warga Ngijo, Tasikmadu, Dede Hermawan, 34, mengaku selama pandemi Covid-19, tak mau sembarangan ketika ingin membeli makanan maupun keperluan lain di luar.
Bersama istri, dia telah bersepakat akan memprioritaskan untuk membeli apa pun di tempat penjual yang menerapkan protokol kesehatan.
“Misalnya saja tadi (Kamis, 5/11/2020) malam, kami beli nasi goreng ya di tempat biasa yang memang dari awal selalu pakai masker. Saat beli sembako ke pasar atau keperluan lain, kami juga seperti itu, pasti cari dulu pedagang yang pakai masker,” ujar dia.
Saat dimintai tanggapan, Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagnakerkop UKM) Karanganyar, Martadi, memastikan bahwa pihaknya telah mengimbau kepada para pelaku usaha di Bumi Intanpari untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan.
Bahkan, sejak 18 Maret lalu, Dinsdagnakerkop UKM telah mengeluarkan surat edaran (SE) yang ditujukan kepada para pelaku usaha mengenai antisipasi penanganan penyebabran virus corona.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.