Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2020, 20:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Bronkitis adalah peradangan pada lapisan saluran bronkial, yang membawa udara ke dan dari paru-paru.

Bronkitis dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni bronkitis akut dan bronkitis kronis.

Bronkitis kronis termasuk kondisi yang perlu mendapatkan perhatian serius karena bisa menimbulkan berbagai komplikasi berbahaya.

Baca juga: 9 Gejala Bronkitis yang Perlu Diwaspadai

Melansir Medicine Net, beberapa komplikasi bronkitis kronis yang bisa terjadi di antaranya, yakni:

  • Kesulitan bernapas, terkadang parah
  • Gagal napas
  • Radang paru-paru
  • Pembesaran dan kelemahan ventrikel jantung kanan akibat penyakit paru-paru
  • Pneumotoraks (pengumpulan udara atau gas di paru-paru yang menyebabkan kolaps paru)
  • Polisitemia (konsentrasi tinggi sel darah merah yang diperlukan untuk membawa oksigen)
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Emfisema, yakni kondisi ketika terjadi penghancuran kantong-kantong di paru
  • Tingkat mortalitas (kematian) yang tinggi

Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka baik bagi siapa saja sedari awal dapat menghindari berbagai faktor penyebab bronkitis.

Penyebab bronkitis

Melansir Medical News Today, bronkitis pada dasarnya dapat terjadi ketika virus, bakteri, atau partikel iritan memicu peradangan pada saluran bronkial.

Merokok adalah faktor risiko utama bronkitis, tetapi orang yang bukan perokok aktif dapat juga mengembangkan penyakit ini.

Baca juga: 9 Gejala Awal Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai

Berikut ini adalah penyebab bronkitis a

1. Bronkitis akut

Bronkitis akut dapat terjadi akibat:

  • Infeksi virus, misalnya, virus penyebab pilek atau flu (influenza)
  • Infeksi bakteri
  • Paparan zat yang mengiritasi paru-paru, seperti asap tembakau, debu, asap kimia, uap, dan polusi udara

Orang memiliki risiko lebih tinggi terkena bronkitis akut jika mereka:

  • Pernah terpapar virus atau bakteri yang menyebabkan peradangan
  • Merokok atau menghirup asap rokok orang lain
  • Menderita asma atau alergi

Cara untuk menghindari infeksi termasuk mencuci tangan secara teratur dan menghindari asap dan partikel lainnya.

Baca juga: 5 Penyebab Sesak Napas Setelah Makan yang Perlu Diwaspadai

2. Bronkitis kronis

Bronkitis kronis adalah hasil dari iritasi saluran bronkial berulang dan kerusakan pada paru-paru dan jaringan saluran napas.

Penyebab tersering adalah aktivitas merokok, tetapi tidak semua penderita bronkitis ini adalah perokok.

Penyebab bronkitis kronis lainnya yang mungkin termasuk, yakni:

  • Paparan jangka panjang terhadap polusi udara, debu, dan asap dari lingkungan
  • Faktor genetik
  • Episode berulang dari bronkitis akut
  • Riwayat penyakit pernapasan
  • Riwayat penyakit gastroesophageal reflux (GERD)

Paparan pestisida dapat juga meningkatkan risiko seseorang terkena bronkitis kronis.

Penderita asma atau alergi memiliki risiko lebih tinggi terhadap kedua jenis penyakit tersebut.

Cara terbaik untuk menghindari bronkitis kronis adalah dengan menghindari rokok.

Baca juga: Penyebab Tidur Mendengkur dan Cara Mengatasinya

Pengobatan bronkitis

Terkait pengobatan bronkitis, seorang dokter mungkin akan menyarankan pasien untuk melakukan beberapa hal berikut:

  • Cukup istirahat
  • Jaga asupan cairan
  • Minum obat yang dijual bebas (OTC), seperti ibuprofen

Minum obat OTC akan membantu meredakan batuk dan meredakan nyeri yang menyertai.

Pada waktunya, bronkitis akut ini dapat hilang, seringkali bahkan tanpa pengobatan.

Jika bronkitis akut terjadi akibat infeksi bakteri, dokter mungkin meresepkan antibiotik.

Mengonsumsi antibiotik juga dapat membantu mencegah infeksi sekunder, dalam beberapa kasus.

Namun, obat-obatan ini tidak cocok untuk orang yang terkena virus.

Baca juga: 5 Gejala TBC yang Perlu Diwaspadai

Kebanyakan dokter tidak akan meresepkan antibiotik kecuali mereka telah mengidentifikasi bakteri sebagai penyebab suatu penyakit.

Salah satu alasannya adalah kekhawatiran tentang resistensi antibiotik, karena penggunaan antibiotik yang berlebihan mempersulit penanganan infeksi dalam jangka panjang.

 

Sementara itu, gejala bronkitis kronis bisa hilang atau membaik untuk sementara waktu. Tapi, gejala tersebut bisa kembali atau menjadi lebih buruk lagi, terutama jika ada paparan asap atau pemicu lainnya.

Opsi yang mungkin dapat membantu mengatasi gejala bronkitis kronis, termasuk:

  • Obat batuk. Batuk berguna untuk mengeluarkan lendir dari saluran bronkial, tapi obat bisa membantu meredakannya, misalnya pada malam hari
  • Mengonsumsi madu setiap hari dapat juga meredakan gejala batuk
  • Menggunakan humidifier untuk mengencerkan lendir, meningkatkan aliran udara, dan meredakan mengi
  • Bronkodilator untuk membuka saluran bronkial dan dapat membantu membersihkan lendir
  • Mucolytics untuk mengencerkan lendir di saluran udara, membuatnya lebih mudah untuk mengeluarkan dahak
  • Obat anti-inflamasi dan steroid untuk membantu mengurangi peradangan yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan
  • Dalam kasus yang parah, seseorang mungkin membutuhkan oksigen tambahan untuk memudahkan pernapasannya

Strategi lain yang bis adilakukan untuk mengobati bronkitis adalah sebagai berikut:

  • Menghilangkan iritasi paru-paru, misalnya dengan tidak merokok
  • Berolahraga untuk memperkuat otot dada untuk membantu pernapasan
  • Memperbaiki teknik pernapasan melalui rehabilitasi paru

Melakukan latihan pernapasan, seperti pernapasan bibir, dapat membantu memperlambat pernapasan, dan membuatnya lebih efektif.

Baca juga: Penyebab TBC yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com