Namun, perlu diingat bahwa beberapa minyak nabati non-terhidrogenasi mungkin juga mengandung lemak trans.
Dua penelitian yang menganalisis minyak nabati, termasuk kanola, kedelai, dan jagung, menemukan bahwa 0,4–4,2 persen dari total kandungan lemak pada minyak tersebut adalah lemak trans.
Untuk mengurangi konsumsi lemak trans dari margarin dan minyak nabati, hindari produk yang mengandung minyak terhidrogenasi parsial atau pilih minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun extra virgin atau minyak kelapa.
Saat makan di kala bepergian, ingatlah bahwa lemak trans mungkin mengintai di pilihan makanan tertentu.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi tapi Menyehatkan
Misalnya, makanan cepat saji yang digoreng, seperti ayam goreng, ikan yang digoreng, hamburger, kentang goreng, dan mie goreng, semuanya cenderung mengandung lemak trans yang tinggi.
Ada beberapa makanan yang pantang dikonsumsi ibu hamil, seperti beberapa seafood yang mengandung merkuri tinggi.
Lemak trans dalam makanan ini bisa berasal dari beberapa sumber.
Pertama, restoran munkin saja menggoreng makanan dengan minyak nabati, yang bisa mengandung lemak trans yang meresap ke dalam makanan.
Selain itu, suhu memasak yang tinggi yang digunakan saat menggoreng dapat menyebabkan kandungan lemak trans pada minyak sedikit meningkat.
Kandungan lemak trans meningkat setiap kali minyak yang sama digunakan kembali untuk menggoreng.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.