Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Konsumsi Gula Bisa Sebabkan Peradangan di Tubuh

Kompas.com - 03/12/2020, 18:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Peradangan adalah bagian dari proses penyembuhan alami tubuh.

Ketika mengalami cedera atau infeksi, tubuh akan melepaskan bahan kimia untuk membantu melindunginya dan melawan organisme berbahaya. Reaksi ini bisa menyebabkan kemerahan, sesasi hangat, dan bengkak.

Namun, beberapa makanan, seperti gula ternyata juga bisa menyebabkan peradangan pada tubuh. Reaksi ini juga merupakan hal yang normal.

Baca juga: 5 Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebihan, Tak Hanya Diabetes

Namun, konsumsi terlalu banyak makanan ini berisiko dapat menimbulkan peradangan kronis tingkat rendah. Pada gilirannya, hal itu bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, dan alergi.

Alasan konsumsi gula tambahan bisa sebabkan peradangan

Melansir Health Line, penelitian pada manusia mengonfirmasi hubungan antara gula tambahan dan penanda inflamasi yang lebih tinggi.

Misalnya, sebuah studi terhadap 29 orang sehat yang diterbitkan NIH pada 2011, menemukan bahwa mengonsumsi hanya 40 gram gula tambahan dari hanya satu kaleng soda (375 ml) per hari, dapat menyebabkan peningkatan penanda inflamasi, resistensi insulin, dan kolesterol jahat (LDL). Orang-orang ini juga cenderung mengalami kenaikan berat badan.

Studi lain pada orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas yang diterbitkan pada 2015, menemukan bahwa mengonsumsi satu kaleng soda biasa setiap hari selama enam bulan dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat, pemicu peradangan dan resistensi insulin.

Sementara, subjek penelitian yang minum diet soda, susu atau air putih tidak mengalami peningkatan kadar asam urat.

Jadi, minum minuman manis dapat meningkatkan tingkat peradangan. Selain itu, efek ini dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama.

Baca juga: 11 Alasan Konsumsi Gula Berlebihan Buruk untuk Kesehatan

Mengonsumsi fruktosa 50 gram bisa menyebabkan lonjakan penanda inflamasi seperti C-reactive protein (CRP) hanya 30 menit kemudian. Lebih lanjut, CRP tetap tinggi selama lebih dari dua jam.

Selain tambahan gula, makan terlalu banyak karbohidrat olahan juga dikaitkan dengan peningkatan peradangan pada manusia.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2010, makan hanya 50 gram karbohidrat olahan dalam bentuk roti putih menghasilkan kadar gula darah yang lebih tinggi dan peningkatan penanda inflamasi Nf-kB.

Penjelasan konsumsi gula tambahan dapat memengaruhi tubuh

Mengonsumsi gula tambahan dan karbohidrat olahan berlebih dapat menyebabkan beberapa perubahan dalam tubuh.

Baca juga: 6 Makanan Penyebab Peradangan yang Perlu Diwaspadai

Reaksi ini dapat membantu menjelaskan mengapa diet tinggi gula bisa menyebabkan peradangan kronis tingkat rendah.

Berikut efeknya:

1. Kelebihan produksi AGEs

Advanced glycation end products (AGEs) adalah senyawa berbahaya yang terbentuk ketika protein atau lemak bergabung dengan gula dalam aliran darah.

Terlalu banyak AGEs bisa menyebabkan stres oksidatif dan peradangan.

2. Peningkatan permeabilitas usus

Bakteri, racun, dan partikel makanan yang tidak tercerna dapat lebih mudah keluar dari usus dan masuk ke aliran darah, berpotensi menyebabkan peradangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com