Risiko lain termasuk berkurangnya kekuatan diafragma dan peningkatan sesak napas.
Jika memungkinkan, lakukan latihan pernapasan dalam dengan bantuan ahli medis terlatih untuk mengurangi potensi risiko.
2. Pernapasan melalui mulut
Latihan pernapasan lain yang dapat membantu meredakan sesak napas adalah pursed lip breathing.
Latihan pernapasan ini dapat membantu mengurangi sesak dengan memperlambat laju pernapasan seseorang dan membantu melepaskan oksigen yang terperangkap di paru-paru.
Baca juga: 8 Gejala Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai
Teknik pursed lip breathing terutama sangat berguna jika sesak napas disebabkan oleh kecemasan.
Untuk mencoba teknik pernapasan pursed lip breathing di rumah, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
Anda dapat mencoba latihan ini kapan pun selama merasa sesak napas, dan dapat mengulanginya sepanjang hari sampai merasa lebih baik.
Penting untuk dicatat, bahwa kualitas dan kekuatan penelitian tentang pernapasan bibir yang mengerucut ini sangat terbatas. Penelitian tentang keefektifannya sedang berlangsung.
Baca juga: 3 Penyebab Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai
3. Menemukan posisi yang nyaman dan didukung
Menemukan posisi yang nyaman dalam kondisi berdiri, duduk, atau berbaring dapat membantu Anda rileks dan mengatur napas.
Jika sesak napas disebabkan oleh kecemasan atau kelelahan, pengobatan ini sangat membantu.
Posisi berikut dapat mengurangi tekanan pada saluran udara seseorang dan meningkatkan pernapasannya:
4. Menggunakan kipas angina
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Pain and Symptom Management pada 2010, melaporkan bahwa menggunakan kipas genggam untuk meniupkan udara ke hidung dan wajah dapat mengurangi sensasi sesak napas.
Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok
Merasakan kekuatan udara saat menghirup dapat membuatnya terasa seolah-olah lebih banyak udara yang masuk ke dalam tubuh.
Oleh karena itu, pengobatan ini mungkin efektif dalam mengurangi sensasi sesak napas.
Namun, penggunaan kipas angin mungkin tidak memperbaiki gejala sesak napas yang terjadi karena kondisi medis yang mendasarinya.
Dalam studi lain, para peneliti tidak menemukan manfaat yang jelas dari penggunaan terapi kipas, meskipun hal itu tampaknya membantu pada beberapa kelompok.
5. Menghirup uap