Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 21/11/2021, 05:54 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Sesak napas atau dyspnea adalah kondisi tidak nyaman yang membuat paru-paru sulit untuk sepenuhnya menghirup udara.

Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya masalah dengan paru-paru maupun jantung.

Beberapa orang mungkin mengalami sesak napas secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat.

Baca juga: 5 Penyebab Sesak Napas Setelah Makan yang Perlu Diwaspadai

Sementara, orang lain mungkin mengalaminya dalam jangka panjang, beberapa minggu atau lebih.

Dalam kondisi pandemi Covid-19 kini, sesak napas telah banyak dikaitkan dengan penyakit akibat infeksi virus corona tersebut.

Gejala Covid-19 umum lainnya termasuk batuk kering dan demam.

Kebanyakan orang yang mengembangkan Covid-19 hanya akan mengalami gejala ringan. Namun, carilah pertolongan medis darurat jika Anda mengalami:

  • Kesulitan bernapas
  • Sesak yang terus-menerus di dada
  • Bibir berubah biru
  • Kebingungan mental

Jika sesak napas Anda bukan disebabkan oleh keadaan darurat medis, Anda dapat mencoba beberapa jenis perawatan rumahan yang efektif membantu meringankan kondisi ini.

Banyak yang hanya melibatkan perubahan posisi, yang dapat membantu mengendurkan tubuh dan saluran udara Anda.

Berikut ini adalah beragam cara mengatasi sesak napas yang dapat dilakukan:

1. Bernapas dalam-dalam

Menarik napas dalam-dalam melalui perut dapat membantu seseorang mengatasi sesak napas.

Baca juga: 9 Gejala Awal Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai

Melansir Medical News Today, utuk mencoba pernapasan dalam di rumah, Anda bisa mengikuti langkah berikut:

  • Berbaringlah dan letakkan tangan di perut
  • Tarik napas dalam-dalam melalui hidung, kembangkan perut dan biarkan paru-paru terisi udara
  • Tahan napas selama beberapa detik
  • Hembuskan napas perlahan melalui mulut, kosongkan paru-paru

Anda bisa melakukan aktivitas ini beberapa kali dalam sehari atau setiap kali merasakan sesak napas.

Yang terbaik adalah tetap bernapas perlahan, mudah, dan dalam daripada cepat.

Anda juga dapat mencoba jenis latihan pernapasan dalam, seperti pernapasan diafragma.

Tapi perlu dipahami bersama, kualitas bukti di balik latihan pernapasan dalam untuk mengatasi sesak napas masih terbatas, dan penelitian sedang berlangsung.

Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Ketika Batuk?

Ada juga beberapa risiko yang terkait dengan melakukan latihan pernapasan dalam secara tidak benar.

Di mana, penelitian menunjukkan bahwa ketika seseorang melakukannya dengan tidak benar, latihan pernapasan dalam bisa lebih berbahaya daripada membantu dalam mengatasi sesak napas.

Misalnya, pada beberapa orang dengan kondisi pernapasan kronis yang parah, latihan pernapasan dalam dapat menyebabkan hiperinflasi, yang terjadi ketika peningkatan volume paru-paru menghalangi aliran udara yang efisien dalam tubuh.

Risiko lain termasuk berkurangnya kekuatan diafragma dan peningkatan sesak napas.

Jika memungkinkan, lakukan latihan pernapasan dalam dengan bantuan ahli medis terlatih untuk mengurangi potensi risiko.

2. Pernapasan melalui mulut

Latihan pernapasan lain yang dapat membantu meredakan sesak napas adalah pursed lip breathing.

Latihan pernapasan ini dapat membantu mengurangi sesak dengan memperlambat laju pernapasan seseorang dan membantu melepaskan oksigen yang terperangkap di paru-paru.

Baca juga: 8 Gejala Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

Teknik pursed lip breathing terutama sangat berguna jika sesak napas disebabkan oleh kecemasan.

Untuk mencoba teknik pernapasan pursed lip breathing di rumah, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

  • Duduk tegak di kursi dengan bahu rileks
  • Tarik napas melalui hidung selama beberapa detik dan jangan membuka mulut
  • Kencangkan bibir seolah-olah akan bersiul
  • Buang napas perlahan melalui mulut selama empat hitungan
  • Ulangi pola pernapasan ini beberapa kali

Anda dapat mencoba latihan ini kapan pun selama merasa sesak napas, dan dapat mengulanginya sepanjang hari sampai merasa lebih baik.

Penting untuk dicatat, bahwa kualitas dan kekuatan penelitian tentang pernapasan bibir yang mengerucut ini sangat terbatas. Penelitian tentang keefektifannya sedang berlangsung.

Baca juga: 3 Penyebab Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

3. Menemukan posisi yang nyaman dan didukung

Menemukan posisi yang nyaman dalam kondisi berdiri, duduk, atau berbaring dapat membantu Anda rileks dan mengatur napas.

Jika sesak napas disebabkan oleh kecemasan atau kelelahan, pengobatan ini sangat membantu.

Posisi berikut dapat mengurangi tekanan pada saluran udara seseorang dan meningkatkan pernapasannya:

  • Duduk di kursi dengan kaki menapak di lantai dan dada dicondongkan sedikit ke depan
  • Duduk di kursi dengan kepala ditopang oleh bantal di atas meja
  • Berdiri dengan bersandar ke dinding agar punggung ditopang
  • Berdiri dengan tangan ditopang di atas meja, untuk mengurangi beban dari kaki
  • Berbaring dengan kepala dan lutut ditopang oleh bantal

4. Menggunakan kipas angina

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Pain and Symptom Management pada 2010, melaporkan bahwa menggunakan kipas genggam untuk meniupkan udara ke hidung dan wajah dapat mengurangi sensasi sesak napas.

Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok

Merasakan kekuatan udara saat menghirup dapat membuatnya terasa seolah-olah lebih banyak udara yang masuk ke dalam tubuh.

Oleh karena itu, pengobatan ini mungkin efektif dalam mengurangi sensasi sesak napas.

Namun, penggunaan kipas angin mungkin tidak memperbaiki gejala sesak napas yang terjadi karena kondisi medis yang mendasarinya.

Dalam studi lain, para peneliti tidak menemukan manfaat yang jelas dari penggunaan terapi kipas, meskipun hal itu tampaknya membantu pada beberapa kelompok.

5. Menghirup uap

Menghirup uap dapat membantu menjaga saluran hidung seseorang tetap bersih, yang dapat membantunya bernapas dengan lebih mudah.

Panas dan kelembapan dari uap juga dapat memecah lendir di paru-paru, yang juga dapat mengurangi sesak napas.

Baca juga: 8 Gejala Awal PPOK yang Perlu Diwaspadai

Cara mengatasi sesak napas dengan menghirup uap di rumah, Anda dapat melakukan langkah berikut:

  • Isi mangkuk dengan air yang sangat panas
  • Tambahkan beberapa tetes minyak esensial peppermint atau eucalyptus
  • Posisikan wajah di atas mangkuk, dan letakkan handuk di atas kepala
  • Tarik napas dalam-dalam sambil menghirup uapnya

Orang harus membiarkan air menjadi agak dingin jika baru saja mendidih. Kalau tidak, uapnya bisa melepuhkan kulit di wajah.

6. Minum kopi hitam

Minum kopi hitam dapat membantu meredakan sesak napas, karena kafein di dalamnya dapat mengurangi ketegangan pada otot-otot di jalan napas seseorang.

Sebuah tinjauan yang dipublikan dalam The Cochrane Library pada 2010 melaporkan bahwa efek kafein sedikit meningkatkan cara fungsi saluran napas pada penderita asma. Ini cukup untuk memudahkan mereka menghirup udara.

Namun, penting untuk diingat bahwa minum terlalu banyak kopi dapat meningkatkan detak jantung seseorang.

Jadi, siapa saja harus memperhatikan asupan kafein mereka saat mencoba obat ini untuk memastikan bahwa mereka tidak minum terlalu banyak.

Baca juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Sebabkan Asam Urat?

7. Makan jahe segar

Makan jahe segar, atau menambahkan sedikit ke dalam air panas sebagai minuman, dapat membantu mengurangi sesak napas yang terjadi karena infeksi saluran pernapasan.

Satu studi yang terbit di Journal of Ethnopharmacology pada 2013 menunjukkan bahwa jahe mungkin efektif dalam melawan virus syncytial pernapasan, yang merupakan penyebab umum infeksi saluran pernapasan.

8. Perubahan gaya hidup 

Melansir Health Line, ada banyak kemungkinan penyebab sesak napas, beberapa di antaranya serius dan memerlukan perawatan medis darurat.

Kasus yang tidak terlalu serius dapat dirawat di rumah.

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

Perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk membantu mencegah dan mengatasi sesak napas, meliputi:

  • Berhenti merokok dan menghindari asap tembakau
  • Menghindari paparan polutan, alergen, dan racun lingkungan
  • Menurunkan berat badan jika Anda mengalami obesitas atau kelebihan berat badan
  • Menghindari pengerahan tenaga dalam kondisi panas maupun di dataran tinggi
  • Tetap sehat dengan makan dengan baik, cukup tidur, dan menemui dokter untuk masalah medis yang mendasarinya
  • Mengikuti rencana perawatan yang direkomendasikan untuk penyakit yang mendasari seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau bronkitis. Ingatlah, bahwa hanya dokter yang dapat mendiagnosis penyebab sesak napas dengan benar

Kapan harus memanggil dokter?

Seseorang perlu membuat janji bertemu dokter jika mengalami kondisi berikut:

  • Mengalami sesak napas yang sering atau terus menerus
  • Bangun pada malam hari karena mengalami kesulitan bernapas
  • Mengalami mengi (mengeluarkan suara bersiul saat bernapas) atau sesak di tenggorokan

Seseorang juga penting untuk bisa menemui dokter jika sesak napas disertai dengan:

  • Kaki dan pergelangan kaki bengkak
  • Kesulitan bernapas saat berbaring
  • Demam tinggi dengan menggigil dan batuk
  • Mengi
  • Memburuknya sesak napas yang dialami

Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur Pakai Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com