Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Bahaya Darah Tinggi bagi Tubuh yang Layak Diwaspadai

Kompas.com - 13/12/2020, 12:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu kondisi tubuh ketika tekanan darah mencapai 130/80 milimeter merkuri (mmHg) atau lebih.

Angka 130 menunjukkan tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berdetak atau kerap disebut tekanan sistolik. Sedangkan angka 80 mewakili tekanan pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antaranya detaknya atau disebut tekanan diastolik.

Tekanan darah tinggi termasuk kondisi yang tak boleh dibiarkan begitu saja.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?

Pasalnya, kondisi ini diam-diam dapat merusak tubuh selama bertahun-tahun sebelum gejala berkembang.

Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol di antaranya bisa menyebabkan kecacatan, kualitas hidup yang buruk, dan bahkan serangan jantung atau stroke yang fatal.

Untungnya, pengobatan dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengontrol tekanan darah tinggi untuk mengurangi risiko komplikasi yang mengancam jiwa.

Berikut ini adalah beragam bahaya darah tinggi bagi organ tubuh apabila tidak terkontrol:

1. Sebabkan kerusakan arteri

Pembuluh nadi atau arteri yang sehat bersifat fleksibel, kuat, dan elastis.

Sementara, lapisan dalam arteri bersifat halus, sehingga darah bisa dengan bebas mengalir, memasok nutrisi dan oksigen ke organ dan jaringan vital.

Melansir Mayo Clinic, hipertensi secara bertahap dapat meningkatkan tekanan darah yang mengalir melalui arteri tersebut.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Anak-anak dan Remaja?

Akibatnya, berbagai kondisi ini dapat timbul:

  • Arteri rusak dan menyempit

Tekanan darah tinggi dapat merusak sel-sel lapisan dalam arteri.

Saat lemak dari makanan memasuki aliran darah, senyawa itu dapat terkumpul di arteri yang rusak.

Akhirnya, dinding arteri menjadi kurang elastis, membatasi aliran darah ke seluruh tubuh.

  • Aneurisma

Seiring waktu, tekanan konstan dari darah yang bergerak melalui arteri yang melemah dapat menyebabkan bagian dindingnya membesar dan membentuk tonjolan (aneurisma).

Aneurisma berpotensi pecah dan menyebabkan perdarahan internal yang mengancam jiwa.

Aneurisma dapat terbentuk di arteri mana pun, tetapi paling umum terjadi di arteri terbesar tubuh (aorta).

Baca juga: 6 Efek Darah Tinggi pada Tubuh yang Layak Diantisipasi

2. Sebabkan kerusakan jantung

Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan banyak masalah pada jantung, termasuk:

  • Penyakit arteri koroner

Arteri yang menyempit dan rusak akibat tekanan darah tinggi mengalami kesulitan memasok darah ke jantung.

Ketika darah tidak dapat mengalir dengan bebas ke jantung, seseorang dapat mengalami nyeri dada (angina), irama jantung tidak teratur (aritmia), atau serangan jantung.

Tekanan darah tinggi akan memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Hal ini dapat menyebabkan bagian jantung, terutama ventrikel (bilik jantung) kiri menebal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com