Pada gilirannya, pencemaran udara bisa menimbulkan masalah kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan organ pernapasan.
Lebih jauh, dia menilai, tumpukan sampah bisa pula menimbulkan masalah pada lingkungan yang dapat berujung pada masalah kesehatan.
“Seandainya sampah tidak dipisah dan dibiarkan menumpuk, bisa dengan mudah memicu terjadinya banjir kan? Apalagi ini di tengah kota,” jelas dia.
Apabila banjir terjadi, sampah-sampah pun akan mencemari air hingga dan menyebabkan warga mudah terserang penyakit kulit.
Kontak dengan air yang tercemar tumpukan sampah juga bisa membuat warga menjadi lebih rentan menderita gangguan pencernaan dengan gejala mual, muntah, dan diare.
“Jadi pengelolaan sampah ini punya banyak manfaat kesehatan yang bisa dinikmati, mulai dari udara yang lebih segar, lingkungan bersih, dan air yang terjamin,” tutur Zainal.
Udara segar juga bisa terjadi akibat warga yang mulai gemar menanam tanaman dan tanaman tersebut bisa tumbuh dengan subur.
Dampak ini terjadi berkaitan dengan penggunaan kompos hasil dari pengolahan sampah organik warga.
Baca juga: Saat Ketua RT/RW di Solo Keroyokan Ajak Warga Daftar JKN-KIS
“Pada akhirnya, setelah punya bank sampah, warga jadi hobi menanam, melakukan pengomposan, dan memilah sampah. Yang dirasakan ya tingkat kebahagiaan kami sekarang naik. Sementara, ketika bahagia, imunitas naik, badan tetap sehat," kata dia.
Selain dari segi ekonomi dan kesehatan, pembetukan bank sampah di Kampung Kitiran juga bermanfaat dari segi sosial budaya dan keamaan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.