Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/01/2021, 10:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Namun, dalam beberapa keadaan, oksalat dapat mengikat mineral dan membentuk kristal yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.

Mengonsumsi terlalu banyak vitamin C berpotensi meningkatkan jumlah oksalat dalam urine seseorang, sehingga meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.

Dalam sebuah penelitian yang meminta orang dewasa mengonsumsi suplemen 1.000 mg vitamin C dua kali sehari selama 6 hari, jumlah oksalat yang mereka keluarkan meningkat sebesar 20 persen.

Asupan vitamin C yang tinggi bukan hanya dikaitkan dengan jumlah oksalat dalam urine yang lebih besar, tetapi juga terkait dengan perkembangan batu ginjal, terutama jika seseorang mengonsumsinya dalam jumlah lebih dari 2.000 mg.

Laporan gagal ginjal juga telah dilaporkan pada orang yang mengonsumsi lebih dari 2.000 mg dalam sehari. Namun, kondisi ini termasuk sangat jarang terjadi, terutama pada orang sehat.

4. Ketidakseimbangan nutrisi

Melansir Medical News Today, kekhawatiran lain terkait asupan vitamin C yang berlebihan adalah dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk memproses nutrisi lain.

Misalnya, vitamin C bukan hanya bisa meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh yang dapat menyebabkan kadar zat besi menjadi terlalu tinggi.

Vitamin C juga dapat menurunkan kadar vitamin B12 dan mineral tembaga dalam tubuh.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin B12 Tinggi

5. Menyebabkan bone spurs atau osteofit

Menurut Arthritis Foundation, sebuah penelitian menemukan bahwa adanya kadar vitamin C yang sangat tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan bone spurs atau osteofit yang menyakitkan.

Bone spurs adalah tulang yang tumbuh menonjol di sekitar persendian atau tempat pertemuan antara dua tulang.

Di sisi lain, orang dengan kadar vitamin C rendah memiliki risiko lebih tinggi terkena rheumatoid arthritis atau rematik, yakni kondisi sendi inflamasi yang menyakitkan.

Temuan ini menekankan perlunya suplementasi vitamin C yang tepat, yaitu tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit demi kesehatan.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat

6. Merusak efektivitas niacin-simvastatin

Bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk meningkatkan kolesterol high density lipoprotein (HDL) pada orang yang menggunakan kombinasi obat niacin-simvastatin.

Obat ini menggabungkan vitamin niacin (vitamin B3) dengan statin simvastatin (Zocor), dan orang meminumnya untuk mengobati kolesterol tinggi.

Dokter menganggap kolesterol HDL sebagai kolesterol "baik" karena mengurangi jumlah kolesterol berbahaya dalam darah.

Jika seseorang mengonsumsi suplemen vitamin C dan niacin-simvastatin, mereka harus berbicara dengan dokter tentang cara untuk membuatnya lebih efektif.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin B3 Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com