Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyebab Gangren, Kondisi Medis yang Bisa Sebabkan Amputasi

Kompas.com - 03/01/2021, 10:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis


KOMPAS.com – Gangrene atau gangrene adalah kondisi jaringan tubuh yang mati akibat kurang mendapatkan pasokan darah atau terkena infeksi bakteri serius.

Gangren sering kali memengaruhi ekstremiras atau anggota gerak, seperti jari kaki, jari tangan, dan tungkai.

Tapi, penyakit ini tetap saja dapat terjadi pada otot dan organ dalam.

Baca juga: 7 Gejala Gangren, Kondisi Medis yang Bisa Sebabkan Amputasi

Melansir Health Line, gangren terkadang dapat diobati tanpa menimbulkan komplikasi serius terlebih jika terdeteksi lebih awal.

Tapi, dalam beberapa kasus yang serius, gangren bisa memburuk hingga dapat menyebabkan amputasi, terutama jika tidak ditangani dengan cepat.

Gangren bahkan bisa berakibat fatal atau mengancam jiwa bagi beberapa individu.

Hal ini mungkin terjadi pada penderita gangren jika:

  • Memiliki masala medis serius lainnya yang mempersulit perawatan
  • Area gangrene menutupi sebagian besar tubuh
  • Pengobatan tidak diberikan cukup cepat

Mengingat bahayanya, maka kiranya penting bagi siapa saja dapat mewaspadai penyebab gangren.

Penyebab gangren

Merangkum Mayo Clinic, gangren pada dasarnya dapat terjadi karena salah satu atau beberapa penyebab berikut:

1. Kekurangan suplai darah

Darah dibutuhkan untuk menyediakan oksigen, nutrisi untuk memberi makan sel dan komponen sistem kekebalan, seperti antibodi, untuk menangkal infeksi.

Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 2

Tanpa suplai darah yang tepat, sel tidak dapat bertahan, dan jaringan membusuk.

2. Infeksi

Jika bakteri berkembang biak dalam waktu lama, infeksi dapat mengambil alih dan menyebabkan jaringan mati, menyebabkan gangren.

3. Trauma

Luka yang traumatis, seperti luka tembak atau luka akibat tabrakan mobil, dapat menyebabkan bakteri menyerang jaringan jauh di dalam tubuh.

Ketika jaringan tersebut terinfeksi, gangren dapat terjadi.

Baca juga: 14 Penyebab Nyeri Bahu dan Cara Mengobatinya

Jenis-jenis gangren

Gangren bisa terjadi dalam beberapa bentuk.

Berikut ini beberapa jenis gangren yang dapat diwaspadai:

1. Gangren kering

Gangren kering ditandai dengan kulit kering dan keriput dengan warna mulai dari cokelat hingga biru keunguan atau hitam.

Gangren kering bisa berkembang secara perlahan.

Gangren jenis ini paling sering terjadi pada kelompok orang berikut:

  • Penderita penyakit pembuluh darah arteri seperti aterosklerosis
  • Penderita diabetes

2. Gangren basah

Gangren disebut "basah" jika ada infeksi bakteri di jaringan yang terkena.

Ciri-ciri umum gangren basa di antaranya, yakni:

  • Pembengkakan
  • Kulit melepuh
  • Penampilan basah

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Kondisi ini mungkin berkembang setelah seseorang terkena luka bakar parah, frostbite (radang dingin) atau cedera.

Gangren basah sering terjadi pada penderita diabetes yang tanpa sadar melukai jari kaki atau kaki.

Gangren basah perlu segera ditangani karena menyebar dengan cepat dan bisa berakibat fatal.

3. Gangren gas

Gangren gas biasanya mempengaruhi jaringan otot dalam.

Jika seseorang mengalami gangren gas, permukaan kulit mereka mungkin awalnya tampak normal.

Seiring perkembangan kondisi, kulit akan menjadi pucat dan kemudian berubah menjadi warna abu-abu atau merah keunguan.

Baca juga: 11 Gejala Gula Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai

Penampilan kulit juga akan menggembung dan bila ditekan aka nada gas yang keluar dari dalam jaringan.

Gangren gas paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri Clostridium perfringens yang berkembang pada cedera atau luka bedah yang kehabisan suplai darah.

Infeksi bakteri menghasilkan racun yang melepaskan gas dan menyebabkan kematian jaringan.

Seperti gangren basah, gangren gas bisa mengancam jiwa.

4. Gangren internal

Gangren internal adalah jenis gangren yang memengaruhi satu atau lebih organ, seperti usus, kandung empedu, atau usus buntu.

Jenis gangren ini terjadi ketika aliran darah ke organ dalam tersumbat, misalnya saat usus membengkak melalui area otot yang melemah di perut (hernia) dan menjadi bengkok.

Gangren internal dapat menyebabkan demam dan nyeri hebat.

Jika tidak diobati, gangren internal bisa berakibat fatal.

5. Gangren fournier

Gangren fournier melibatkan organ genital.

Baca juga: Sifilis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Pria lebih sering terkena kondisi ini ketimbang wanita.

Tetapi, wanita tetap saja juga dapat mengembangkan jenis gangren fournier.

Gangren Fournier biasanya timbul karena infeksi di area genital atau saluran kemih dan menyebabkan nyeri genital, nyeri tekan, kemerahan dan bengkak.

6. Gangren sinergis bakteri progresif (gangren Meleney)

Jenis gangren langka ini biasanya terjadi setelah operasi dengan lesi kulit yang menyakitkan berkembang satu hingga dua minggu setelah operasi.

Faktor risiko gangren

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan gangren.

Ini termasuk:

1. Diabetes

Jika menderita diabetes, tubuh seseorang menjadi tidak menghasilkan cukup hormon insulin yang membantu sel mengambil gula darah atau resisten terhadap efek insulin.

Baca juga: Memahami Hubungan Gula Darah dan Insulin

Kadar gula darah yang tinggi pada akhirnya dapat merusak pembuluh darah, menurunkan atau mengganggu aliran darah ke bagian tubuh.

2. Penyakit pembuluh darah

Arteri yang mengeras dan menyempit (aterosklerosis) dan pembekuan darah juga dapat menghalangi aliran darah ke suatu area tubuh.

3. Cedera atau pembedahan parah

Setiap proses yang menyebabkan trauma pada kulit dan jaringan di bawahnya, termasuk cedera atau radang dingin, meningkatkan risiko terjadinya gangren, terutama jika seseorang memiliki kondisi mendasar yang memengaruhi aliran darah ke area yang cedera.

4. Merokok

Orang yang merokok memiliki risiko gangren yang lebih tinggi.

5. Obesitas

Obesitas sering kali menyertai diabetes dan penyakit pembuluh darah, tetapi stres karena kelebihan berat badan saja juga dapat menekan arteri, menyebabkan aliran darah berkurang dan meningkatkan risiko infeksi dan penyembuhan luka yang buruk.

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

6. Imunosupresi

Jika seseorang terinfeksi virus human immunodeficiency virus (HIV) atau jika menjalani kemoterapi atau terapi radiasi, kemampuan tubuh mereka untuk melawan infeksi akan terganggu.

7. Obat atau narkoba yang disuntikkan

Dalam kasus yang jarang terjadi, obat-obatan tertentu dan obat-obatan terlarang yang disuntikkan terbukti dapat menyebabkan infeksi bakteri yang menyebabkan gangren.

Gangren adalah kondisi serius dan membutuhkan perawatan segera.

Gangren dapat menyebabkan jaringan parut atau kebutuhan untuk bedah rekonstruktif.

Kadang-kadang, jumlah kematian jaringan begitu luas sehingga bagian tubuh, seperti kaki, mungkin perlu diangkat atau diamputasi.

Gangren yang terinfeksi bakteri bahkan dapat menyebar dengan cepat ke organ lain dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Kulit Kering secara Alami

Hubungi dokter segera jika Anda mengalami nyeri yang terus-menerus dan tidak dapat dijelaskan di area mana pun di tubuh Anda bersama dengan satu atau lebih dari tanda dan gejala berikut:

  • Demam terus menerus
  • Perubahan kulit, termasuk perubahan warna, kehangatan, bengkak, lecet atau lesi yang tidak mau hilang
  • Keluarnya cairan berbau tidak sedap karena luka
  • Nyeri tiba-tiba di lokasi operasi atau trauma baru-baru ini
  • Kulit yang pucat, keras, dingin dan mati rasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com