Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membedakan Sinusitis Akibat Infeksi Virus dan Bakteri

Kompas.com - 21/01/2021, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Infeksi sinus membuat hidung menjadi tersumbat, bengkak, nyeri, demam, wajah seperti mengalami tekanan, dan terlalu banyak lendir.

Sinusitis terjadi ketika sinus - kantong yang biasanya berisi udara di wajah - meradang dan tersumbat.

Sebagian besar infeksi sinus terjadi karena virus. Namun, sinusitis juga bisaterjadi karena infeksi bakteri.

Ahli THT Raj Sindwani mengatakan sinusitis yang terjadi karena infeksi virus atau bakteri juga membutuhkan penanganan yang berbeda.

Baca juga: Mengenal Dwarfisme, Kondisi yang Ganggu Pertumbuhan Manusia

Lalu bagaimana membedakan sinusitus karena infeksi virus atau bakteri?

Menurut Sindwani, sinusitis karena infeksi virus atau bakteri sangat sulit dibedakan.

Gejala sinusitis bisa berupa bau mulut, lendir berwarna kuning atau hijau, demam, dan sakit kepala.

Akan tetapi, gejala tersebut bisa terjadi karena infeksi virus atau bakteri.

"Bahkan doktertidak dapat mengetahui apakah sinitusis yang Anda alami karena infeksi virus atau bakteri hanya berdasarkan gejala atau pemeriksaan," ucap Sindwani.

Sebaliknya, dokter biasanya menentukan penyebab infeksi dari durasi gejala yang dialami.

Infeksi sinus akibat virus biasanya mulai membaik setelah lima hingga tujuh hari.

Sedangkan infeksi sinus akibat bakteri sering bertahan selama tujuh hingga 10 hari atau lebih, dan dapat memburuk setelah tujuh hari.

Meringankan gejala sinus

Apa pun penyebab sinutisis yang kita alami, kita bisa meringankan gejala yang terjadi dengan cara berikut:

  • Gunakan semprotan garam dua hingga tiga kali sehari di setiap lubang hidung.
  • Gunakan dekongestan hidung.
  • Minum delapan gelas 8 air putih setiap hari.
  • Istirahat yang cukup.
  • Minum antiradang yang dijual bebas, seperti asetaminofen atau ibuprofen untuk membantu meredakan pembengkakan pada sinus.

Baca juga: Merasa Sulit Bahagia, Waspadai Anhedonia

Jika gejala tidak membaik setelah satu minggu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Jika dicurigai adanya infeksi bakteri, Anda mungkin perlu minum antibiotik untuk membersihkan infeksi dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Namun, antibiotik tidak bisa digunakan untuk mengatasi infeksi virus.

"Mengonsumsi antibiotik berlebihan juga bisa menyebabkan risiko resistensi antibiotik, yang dapat membuat infeksi di masa mendatang lebih sulit diobati," kata Sindwani.

Jika Anda menderita sinusitis kronis dengan gejala hidung tersumbat, nyeri atau tekanan pada wajah, dan penurunan indra penciuman yang berlangsung 12 minggu atau lebih, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

"Kita juga perlu memeriksakan diri ke dokter jika sering mengalami infeksi sinus," kata Sindwani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau