Kacang-kacangan juga tinggi arginin, asam amino yang dapat meningkatkan jumlah karbohidrat dan lemak yang dapat dibakar tubuh untuk energi.
Selain itu, kacang polong, kacang faba, dan lentil juga mengandung asam amino glutamin dalam jumlah besar, yang dapat membantu meningkatkan jumlah kalori yang dibakar selama proses pencernaan.
7. Cokelat
Kakao atau cokelat adalah makanan lezat yang juga bermanfaat bagi metabolisme tubuh.
Misalnya, penelitian pada tikus menemukan bahwa ekstrak kakao dan kakao dapat meningkatkan ekspresi gen yang merangsang penggunaan lemak untuk energi. Hal ini tampaknya benar terutama pada tikus yang diberi makanan tinggi lemak atau tinggi kalori.
Menariknya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa kakao dapat mencegah aksi enzim yang diperlukan untuk memecah lemak dan karbohidrat selama pencernaan.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Antioksidan Tinggi
Dengan demikian, kakao secara teoritis dapat berperan dalam mencegah penambahan berat badan dengan mengurangi penyerapan sejumlah kalori.
Namun, penelitian pada manusia yang meneliti efek produk kakao, kakao seperti cokelat hitam jarang terjadi. Lebih banyak studi diperlukan sebelum kesimpulan yang kuat dapat dibuat.
Jika Anda ingin mencoba kakao, pilih versi mentah, karena pemrosesan cenderung mengurangi jumlah senyawa yang bermanfaat.
8. Cuka apel
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.