Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS) yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 15/02/2021, 08:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Irritable bowel syndrome (IBS) adalah kelainan umum yang memengaruhi usus besar.

Tanda dan gejala IBS, termasuk kram perut, sakit perut, perut kembung, gas lambung, dan diare atau sembelit.

IBS merupakan kondisi terpisah dari penyakit radang usus dan tidak terkait dengan kondisi usus lainnya.

Baca juga: 7 Penyebab Diare Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Irritable bowel syndrome dapat dipahami sebagai sekelompok gejala usus yang biasanya terjadi bersamaan.

Gejala sembelit penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin gangguan pencernaan ini.

Gejala IBS dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan durasi pada masing-masing orang.

Namun, gejala IBS rata-rata dapat bertahan setidaknya tiga bulan selama setidaknya tiga hari per bulan.

IBS dapat menyebabkan kerusakan usus dalam beberapa kasus. Namun, itu tidak umum terjadi.

IBS tidak meningkatkan risiko kanker gastrointestinal, tetapi masih dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada hidup seseorang.

Gejala IBS

Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala IBS berbeda-beda tetapi kebanyakan muncul dalam waktu yang lama.

Gejala IBS yang paling umum terjadi, meliputi:

  1. Sakit perut, kram perut, perut kembung yang berhubungan dengan buang air besar (BAB)
  2. Perubahan penampilan BAB
  3. Perubahan intensitas atau seberapa sering BAB terjadi

Baca juga: 12 Makanan Penyebab Perut Kembung yang Perlu Diketahui

Gejala lain yang sering dikaitkan dengn IBS, termasuk perut kembung, peningkatan gas lambung, atau lendir pada tinja.

Kapan harus ke dokter dengan kecurigaan IBS?

Lebih baik temui dokter jika Anda mengalami perubahan terus-menerus dalam kebiasaan BAB atau tanda atau gejala IBS lainnya.

Tanda dan gejala tersebut mungkin saja menunjukkan kondisi yang lebih serius, seperti kanker usus besar.

  • Tanda dan gejala yang lebih serius meliputi:
  • Penurunan berat badan
  • Diare di malam hari
  • Pendarahan rektal atau BAB berdarah
  • Anemia defisiensi besi
  • Muntah yang tidak bisa dijelaskan
  • Kesulitan menelan
  • Nyeri terus-menerus yang tidak berkurang dengan buang angin atau BAB

Baca juga: 9 Penyebab BAB Berdarah yang Perlu Diwaspadai

Diagnosis IBS

Melansir Health Line, dokter Anda mungkin dapat mendiagnosis IBS berdasarkan gejala yang Anda alami.

Dokter mungkin juga mengambil satu atau lebih dari langkah-langkah berikut untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala Anda:

  • Memastikan bahwa apakah Anda sudah menerapkan pola makan tertentu atau menghindari makanan tertentu selama jangka waktu tertentu untuk menyingkirkan alergi makanan
  • Periksakan sampel tinja untuk menyingkirkan infeksi
  • Menjalani tes darah untuk memeriksa anemia dan menyingkirkan penyakit celiac
  • Melakukan kolonoskopi

Kolonoskopi biasanya hanya dilakukan jika dokter Anda mencurigai bahwa gejala Anda disebabkan oleh kolitis, penyakit radang usus (penyakit Crohn), atau kanker.

Bagi sebagian orang, perubahan pola makan dapat membantu meringankan gejala IBS.

Karena gejala IBS bervariasi di antara orang-orang dengan kondisi tersebut, pendekatan untuk perubahan pola makan cenderung perlu bervariasi.

Baca juga: 3 Penyebab Penyakit Celiac yang Perlu Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com