Saat kita mengonsumsi gula, kadar glukosa darah cepat naik. Hal ini menyebabkan lonjakan insulin, yang merupakan hormon penyimpanan lemak.
Semakin banyak gula yang kita konsumsi, semakin banyak insulin yang kita keluarkan. Akibatnya, semakin banyak lemak yang kita timbun.
“Saat Anda memiliki lebih banyak lemak, Anda menjadi lebih resisten terhadap insulin," ucap Ahmed.
Kondisi ini bisa membuat tubuh memproduksi hormon insulin lebih banyak, yang mengarah ke lebih banyak penyimpanan lemak,
"Lingkaran setan ini menyebabkan pradiabetes dan diabetes, penambahan berat badan, dan sindrom metabolik," ucap Ahmed.
Semua faktor tersebut bisa memicu obesitas, yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung.
Baca juga: Hati-Hati, Gangguan Tiroid Bisa Memicu Jerawat
Riset dalam Open Journal menemukan bahwa konsumsi makanan tinggi sukrosa berpotensi menyebabkan tekanan darah sistolik dan diastolik meroket.
Selain itu, setiap minuman manis yang Anda konsumsi setiap hari meningkatkan kemungkinan Anda terkena penyakit jantung sebesar 8 persen.
Sederhananya, peningkatan kadar gula dapat menyebabkan natrium menumpuk di dalam sel, yang menyebabkan penumpukan kalsium di dalam sel, mengakibatkan vasokonstriksi dan hipotensi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.