Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/02/2021, 12:10 WIB

KOMPAS.com - Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat memang bisa berbahaya bagi pasien diabetes.

Itu sebabnya, mereka disarankan untuk membatasi asupan karbohidrat.

Lantas, apakah melakukan diet keto bisa menjadi cara efketif untuk mengelola gejala diabetes?

Baca juga: Berbagai Penyebab Tremor dan Cara Mengatasinya

Mengenal diet keto

Diet keto adalah diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang menyebabkan tubuh membakar lemak untuk energi.

Proses ini disebut ketosis, yang juga dipercaya banyak orang membantu menurunkan berat badan.

Riset dalam The Journal of Physiology justru membuktikan hal yang sama.

Dalam riset tersebut, peneliti membuktikan bahwa diet rendah karbohidrat, termasuk diet keto, dapat meningkatkan kontrol glukosa pada pasien diabetes tipe 2 dan menurunkan jumlah obat yang mereka butuhkan.

Bahaya diet keto untuk pasien diabetes

Sayangnya, membatasi asupan karbohidrat bisa menjadi hal sulit bagi banyak orang.

Asupan karbohidrat yang terlalu rendah juga bisa meningkatkan risiko hipoglikemia (gula dara rendah), terutama pada pasien diabetes tipe 2.

Ahli manajemen berat badan dan metabolisme dari Icahn School of Medicine di Mount Sinai, Ney York, Reshmi Srinath, juga berkata enggunaan diet rendah karbohidrat jangka pendek pada penderita diabetes harus dipantau secara ketat oleh dokter.

Alih-alih membatasi asupan karbohidrat secara ekstrim, Srinath menyarankan agar pasien diabetes melakukan moderasi karbohidrat.

Hal ini bisa dilakukan dengan menghitung dan mengatur asupan karbohidrat, serta penambahan aktivitas fisik.

Ahli diet Melissa Matteo juga menyarankan agar diet keto tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil, pasien penyakit ginjal kronis, atau mereka yang rentan mengalami asam urat.

Baca juga: Hati-Hati, Gangguan Tiroid Bisa Memicu Jerawat

"Diet ketogenik merupakan salah satu pilihan pengobatan untuk penderita diabetes tipe 2 yang kelebihan berat badan," ucap Matteo.

Meski demikian, Matteo memperingatkan bahwa kondisi tubuh setia orang berbeda-beda.

Jadi, jenis diet ini belum tentu efektif untuk semua orang.

"Perlu pemeriksaan mendalam untuk mengetahui pola makan yang tepat, terutama pada pasien diabetes," tambah Matteo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+