Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Vitiligo, Penyakit Memudarnya Warna Kulit yang Baik Diantisipasi

Kompas.com - 03/03/2021, 14:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Para ilmuwan percaya bahwa autoimun berperan dalam vitiligo.

Saat itulah sistem kekebalan Anda secara keliru mengidentifikasi bagian tubuh Anda (dalam hal ini sel yang disebut melanosit) sebagai benda asing dan mulai menyerang mereka.

Orang dengan penyakit autoimun lainnya, khususnya penyakit Hashimoto (yang memengaruhi kelenjar tiroid) dan alopecia (yang membuat rambut rontok), lebih mungkin terkena vitiligo juga.

Baca juga: 8 Penyebab Flek Hitam di Kulit yang Baik Diantisipasi

Secara khusus, para ahli berpikir bahwa jenis vitiligo yang terkait dengan autoimun adalalah vitiligo non-segmental.

Vitiligo non-segmental adalah hanya merusak melanosit di satu sisi tubuh.

Sejauh ini, kaitan antara vitiligo dan gangguan autoimun lainnya hanyalah sebuah hubungan.

Kita tidak bisa mengatakan yang satu menyebabkan yang lainnya. Dan, pengobatan untuk penyakit autoimun lainnya biasanya tidak membantu kondisi vitiligo.

2. Keturunan

Vitiligo dapat diturunkan dalam keluarga, tetapi sebenarnya tidak sesering yang mungkin kita kira.

Pasalnya, pada sebagian besar kasus vitiligo, tidak ada riwayat keluarga.

Sementara banyak orang bertanya-tanya apakah vitiligo adalah keturunan, masih sulit untuk memprediksi apakah Anda akan mengembangkan vitiligo atau tidak berdasarkan anggota keluarga dengan kondisi tersebut.

Bagaimanapun, penyakit autoimun secara umum tampaknya memiliki komponen genetik yang andil menjadi penyebab vitiligo.

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Panu dengan Obat dan Secara Alami

3. Trauma fisik

Pada beberapa orang, trauma fisik atau tekanan pada kulit seperti sengatan matahari atau paparan bahan kimia industri tampaknya memicu vitiligo, atau setidaknya mendahuluinya.

Vitiligo dapat muncul persis di tempat yang pernah mengalami cedera. Tapi, persisnya mengapa kasus itu dapat terjadi tidak diketahui.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com