Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Vitiligo, Penyakit Memudarnya Warna Kulit yang Baik Diantisipasi

Kompas.com - 03/03/2021, 14:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan hilangnya atau memudarnya warna kulit.

Area yang berubah warna biasanya bertambah besar seiring waktu.

Kondisi tersebut bisa memengaruhi kulit di bagian tubuh mana pun.

Baca juga: 4 Gejala Vitiligo, Penyakit Memudarnya Warna Kulit yang Perlu Dikenali

Hasilnya adalah muncul bercak kulit putih yang tidak rata.

Selain kulit, vitiligo juga bisa memengaruhi rambut (termasuk alis dan bulu mata), bagian dalam mulut dan hidung, serta retina.

Melansir Mayo Clinic, warna kulit, rambut, dan mata Anda berasal dari pigmen yang disebut melanin.

Pigmen ini diproduksi oleh sel yang disebut melanosit.

Vitiligo terjadi ketika melanosit ini rusak atau berhenti berfungsi.

Vitiligo dapat memengaruhi orang-orang dari semua jenis kulit. Tapi, mungkin lebih terlihat pada orang dengan kulit yang lebih gelap.

Vetiligo memang tidak mengancam jiwa maupun menular, tapi kondisi ini kerap kali bisa membuat ketidaknyamanan hingga stres.

Orang dengan vitiligo mungkin berisiko lebih tinggi untuk terkena beberapa kondisi berikut:

  • Tekanan sosial atau psikologis karena penampilan
  • Sunburn atau kulit terbakar
  • Masalah penglihatan
  • Kehilangan penderngaran

Baca juga: 14 Jenis Penyakit Autoimun yang Perlu Diwaspadai

Penyebab vitiligo

Merangkum Health, tidak ada yang tahu persis apa yang menyebabkan sel pigmen (melanosit) mati atau berhenti memproduksi melanin.

Namun, ada beberapa faktor yang mungkin terkait dengan vitiligo.

Ini termasuk:

1. Gangguan sistem kekebalan (kondisi autoimun)

Para ilmuwan percaya bahwa autoimun berperan dalam vitiligo.

Saat itulah sistem kekebalan Anda secara keliru mengidentifikasi bagian tubuh Anda (dalam hal ini sel yang disebut melanosit) sebagai benda asing dan mulai menyerang mereka.

Orang dengan penyakit autoimun lainnya, khususnya penyakit Hashimoto (yang memengaruhi kelenjar tiroid) dan alopecia (yang membuat rambut rontok), lebih mungkin terkena vitiligo juga.

Baca juga: 8 Penyebab Flek Hitam di Kulit yang Baik Diantisipasi

Secara khusus, para ahli berpikir bahwa jenis vitiligo yang terkait dengan autoimun adalalah vitiligo non-segmental.

Vitiligo non-segmental adalah hanya merusak melanosit di satu sisi tubuh.

Sejauh ini, kaitan antara vitiligo dan gangguan autoimun lainnya hanyalah sebuah hubungan.

Kita tidak bisa mengatakan yang satu menyebabkan yang lainnya. Dan, pengobatan untuk penyakit autoimun lainnya biasanya tidak membantu kondisi vitiligo.

2. Keturunan

Vitiligo dapat diturunkan dalam keluarga, tetapi sebenarnya tidak sesering yang mungkin kita kira.

Pasalnya, pada sebagian besar kasus vitiligo, tidak ada riwayat keluarga.

Sementara banyak orang bertanya-tanya apakah vitiligo adalah keturunan, masih sulit untuk memprediksi apakah Anda akan mengembangkan vitiligo atau tidak berdasarkan anggota keluarga dengan kondisi tersebut.

Bagaimanapun, penyakit autoimun secara umum tampaknya memiliki komponen genetik yang andil menjadi penyebab vitiligo.

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Panu dengan Obat dan Secara Alami

3. Trauma fisik

Pada beberapa orang, trauma fisik atau tekanan pada kulit seperti sengatan matahari atau paparan bahan kimia industri tampaknya memicu vitiligo, atau setidaknya mendahuluinya.

Vitiligo dapat muncul persis di tempat yang pernah mengalami cedera. Tapi, persisnya mengapa kasus itu dapat terjadi tidak diketahui.

4. Stres emosional

Seperti stres fisik, tekanan psikologis juga tampaknya berperan dalam memperparah vitiligo, seperti yang juga terjadi pada banyak kondisi kulit lainnya.

Tapi, sekali lagi, hubungan ini tidak sepenuhnya dipahami.

5. Stres oksidatif

Stres oksidatif bisa terjadi karena adanya ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan jaringan.

Ketidakseimbangan tersebut bisa disebabkan oleh paparan sinar UV, polutan, atau faktor lingkungan lainnya.

Baca juga: Sudahi Perdebatan, Ini Waktu Berjemur yang Tepat Hasil Kajian Perdoski

Area tubuh Anda yang terkena vitiligo diketahui paling rentan terhadap stres oksidatif.

Semua orang mengalami stres oksidatif di kulit, tetapi mereka yang menderita vitiligo jauh lebih rentan untuk terkena.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com