Penyakit peyronie terjadi ketika plak menumpuk di penis di bawah kulit. Hal itu membuat penis melengkung atau bengkok secara tidak normal.
Gejala awal penyakit peyronie adalah penis bengkak dan meradang. Setelah itu, penis terasa sakit saat ereksi, ada benjolan, hubungan seks terasa sakit, dan disfungsi ereksi.
Penyebab penyakit peyronie tidak jelas. Namun, kondisi ini terkait dengan cedera penis, penyakit autoimun, gangguan jaringan ikat, dan penuaan.
Baca juga: Mengeluarkan Sperma Setiap Hari, Apakah Sehat?
Penis bengkak tapi hanya di bagian kulupnya saja bisa jadi gejala penyakit posthitis.
Posthitis adalah peradangan pada kulup. Penyakit ini disebabkan pertumbuhan jamur yang tidak terkendali di penis.
Posthitis sering berkembang bersamaan dengan balanitis. Selain penis bengkak, gejala penyakit ini yakni penis sakit dan kemerahan.
Penyebab penis bengkak lainnya yakni paraphimosis. Kondisi ini terjadi saat kulup terjepit tepat di belakang kelenjar.
Selain penis bengkak, gejala paraphimosis yakni penis sakit, tidak nyaman, kemerahan, dan susah kencing.
Paraphimosis dapat terjadi karena lupa menarik kulup kembali ke bawah,
infeksi, cedera, sunat yang salah, dan peradangan terkait diabetes.
Paraphimosis adalah kondisi yang memerlukan penanganan medis segera.
Jika kulup tidak segera ditarik ke belakang, aliran darah dapat terputus dan menyebabkan kematian jaringan pada kelenjar.
Baca juga: Sperma Encer: Penyebab dan Cara Mengatasi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.