Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2021, 08:18 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Tingginya kadar kolesterol dalam darah bisa meningkatkan timbunan lemak dan penyumbatan di arteri.

Ketika kadar koletsrol HDL atau kolesterol baik rendah, dan koleterok LDL atau kolesterok buruk tinggi, Anda berisiko mengalami penyumbatan dan plak aterosklerotik.

Kondisi ini bisa disebut dengan hiperkolesterolemia. Mengalami hiperkolesterolemia bisa memengaruhi kesehatan jantung.

Baca juga: Gejala Mirip, Apa Beda Serangan Jantung dan Pannick Attack?

Kabar baiknya, kondisi ini bida dicegah dengan cara berikut:

1. Rutin olahraga

Gaya pasif bisa menurunkan kadar kolesterol HDL. Kadar kolesterol HDL yang rendah bisa meningkatkan kolesterol jahat di arteri.

Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya Anda rutin berolahraga intensitas sedang minmimal 150 menit seminggu.

Ada banyak jenis olahraga yang bisa Anda lakukan seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda.

2. Hindari merokok

Merokok dapat menurunkan kolesterol HDL. Apalagi, ketika seseorang dengan kadar kolesterol yang tidak sehat juga merokok, risiko penyakit jantung koroner meningkat lebih dari yang seharusnya.

Merokok juga meningkatkan faktor risiko lain dari penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

Dengan berhenti merokok, Anda dapat menurunkan kolesterol LDL dan meningkatkan kadar kolesterol HDL.

3. Jaga berat badan

Berat badan berlebih juga bisa memicu kolesterol tinggi. Sebisa mungkin, Anda pelru mengontrol ebrat badan Anda di kisaran ideal.

Hal ini bisa dilakukan dengan perubahan kecil seperti berhenti mengonsumsi minuman manis atau gorengan.

Selain itu, Anda juga bisa mencoba mengontrol berat badan dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah.

Baca juga: Nyeri Dada (Kostokondritis): Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

4. Konsumsi makanan sehat

Cara terbaik untuk menurunkan kolesterol adalah dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan lemak trans.

The American Heart Association merekomendasikan untuk membatasi lemak jenuh hingga kurang dari 6 persen kalori harian dan meminimalkan jumlah lemak trans yang Anda makan.

Anda bisa mengurangi konsumsi lemak dengan membatasi asupan daging merah dan produk susu.

Jika ingin mengonsumsi susu, sebaiknya pilih susu skim, produk susu rendah lemak atau bebas lemak.

Anda juga bisa membatasi asupan lemak jenuh dengan mengurangi makanan yang digoreng dan memasak dengan minyak sehat, seperti minyak sayur.

Untuk menjaga kadar kolesterol, Anda bisa memperbanyak konsumsi jantung, buah-buahan, sayuran, biji-bijian, unggas, ikan, dan kacang-kacangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Studi Ungkap Hanya 27 Persen Burnout Disebabkan oleh Tekanan Kerja
Health
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Hari Bidan Nasional: Mengenal Perjuangan dan Peran Bidan dalam Menjaga Kesehatan Ibu dan Anak
Health
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
BGN Bikin Sistem Pengawasan Berlapis untuk Cegah Dana MBG Diselewengkan
Health
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Ini Tanggapan Dirut BPJS Kesehatan Soal 7,3 Juta Peserta PBI JKN Dinonaktifkan
Health
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Kasus Demam Berdarah Masih Tinggi di Indonesia, Dokter Ingatkan Pentingnya 3M Plus
Health
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Adam Suseno Alami Sobek Pembuluh Darah Vena, Ini Bahayanya…
Health
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Rutin Jalan Kaki 100 Menit per Hari Bisa Turunkan Risiko Nyeri Punggung Kronis
Health
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Tanpa Riwayat Keluarga, Remaja Ini Kena Alzheimer di Usia 19 Tahun
Health
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Demam Berdarah Tak Sama dengan Demam Biasa, Waspadai Perdarahan hingga Serangan ke Organ Vital
Health
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Dari Hengki Kawilarang Meninggal, Ketahui Ini Hubungan Diabetes dan Penyakit Ginjal
Health
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Waspadai Nyeri Lutut, Bisa Jadi Tanda Awal Pengapuran Sendi Lutut
Health
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Virus Hanta Menyebar Tanpa Disadari, Kenali Cara Penularannya Sebelum Terlambat
Health
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ketahui Ini Penyebabnya…
Health
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Adam Suseno Robek Pembuluh Darah Besar di Kaki, Ini Bahaya Luka Terbuka dan Pendarahan Arteri
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Ketahui Bahaya Tersengat Lebah
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau