Hipertensi gestasional hanya terjadi selama kehamilan dan tanpa adanya protein dalam urine atau perubahan fungsi hati.
Wanita biasanya mengembangkan kondisi ini pada paruh kedua kehaman atau setelah 20 minggu pertama kehamilan.
Baca juga: 9 Penyebab Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
Bentuk tekanan darah tinggi ini biasanya bersifat sementara dan cenderung hilang setelah melahirkan. Namun, hal itu dapat meningkatkan risiko wanita terkena tekanan darah tinggi di kemudian hari.
Dalam beberapa kasus, tekanan darah akan tetap tinggi setelah kehamilan, yang mengakibatkan hipertensi kronis.
3. Preeklamsia
Preeklamsia adalah kondisi tekanan darah tinggi yang bisa dialami wanita selama kehamilan atau setelah melahirkan. Ini adalah kondisi serius yang dapat menimbulkan konsekuensi yang parah.
Preeklamsia biasanya terjadi pada trimester ketiga. Ini jarang terjadi setelah melahirkan, tetapi masih mungkin.
Dokter sering mendiagnosis preeklamsia setelah melakukan pengukuran tekanan darah dan menguji sampel darah dan urine.
Wanita yang mengalami preeklamsia ringan mungkin tidak mengalami gejala apa pun.
Jika gejala preeklamsia berkembang, itu bisa termasuk:
Preeklamsia dengan kejang, atau eklamsia, adalah kondisi yang berbeda. Ini bisa berakibat fatal.
Baca juga: 4 Gejala Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.