Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Terinfeksi Covid-19, Perlukah Melakukan Vaksinasi?

Kompas.com - 29/04/2021, 16:10 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

vaksin

KOMPAS.com - Vaksinasi Covid-19 sangat dibutuhkan agar Anda terhindari dari infeksi tersebut.

Namun, mereka yang pernah positif Covid-19 mungkin bertanya-tanya apakah perlu mendapatkan vaksinasi.

Setelah terinfeksi virus Corona, tubuh akan membangun antibodi untuk melawan virus.

Meski demikian, pakar penyakit menular dari Cleveland Clinic, Kristen Englund, mengatakan orang yang pernah terinfeksi Covid-19 tetap membutuhkan vaksinasi.

"Beberapa orang bisa tertular Covid-19 untuk kedua kalinya," tambahnya.

Jika Anda tidak terkena COVID-19 untuk kedua kalinya, penting bagi Anda untuk melakukan vaksinasi demi meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: Mengenal Gejala dan Cara Mengatasi Infeksi HPV Pada Pria

Apakah antibodi cukup untuk melindungi diri dari infeksi Covid-19?

Para ilmuwan belum mengetahui berapa lama antibodi akan membantu tubuh melindungi dari infeksi Covid-19.

"Penelitian terbaru tentang hal ini belum jelas hasilnya. Namun, kami menduga antibodi bisa bertahan selama delapan bulan," ucap Englund.

Riset yang berusaha mengkaji berapa lama antibodi mampu melindungi tubuh hanya mencakup 200 pasien.

Jadi, belum terdapat data pasti. Cara terbaik untuk memastikan Anda terlindungi adalah dengan mendapatkan vaksinasi.

Bagi mereka yang pernah menderita Covid-19 dan mengalami gejala jangka panjang, mendapatkan vaksin tampaknya membantu pemulihan.

“Jika Anda memiliki gejala Covid-19 yang lama pada saat ini, mohon pertimbangkan untuk mendapatkan vaksin,” ucap Englund.

Kapan saatnya vaksinasi setelah terinfeksi Covid-19?

Menurut Englund, jangka waktu yang kami rekomendasikan untuk divaksinasi setelah terinfeksi Covid-19 adalah segera setelah Anda keluar dari karantina.

Namun jika Anda menerima antibodi monoklonal, Anda harus menunggu 90 hari setelah pulih dari COVID-19 agar bisa menerima vaksin.

Menurut Food and Drug Administration (FDA), antibodi monoklonal adalah protein yang dibuat di laboratorium yang meniru respons imun tubuh Anda.

Baca juga: 7 Penyebab Nyeri Otot yang Bisa Terjadi

Englund mengatakan beberapa orang mungkin tidak perlu dirawat di rumah sakit karena Covid-19.

Namun, dokter munfkin akan memberikan sebagai perawatan infus yang mengandung antibodi tersebut untuk membantu melawan virus Corona.

“Jika Anda mendapatkan antibodi monoklonal, itu akan menghalangi Anda mengembangkan respons yang bagus dan kuat terhadap vaksin," tambah Englund.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com