Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Gejala Kekurangan Magnesium yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 05/05/2021, 04:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Berbagai gejala kekurangan magnesium kiranya penting untuk dikenali sebagai bagian dari upaya deteksi dini adanya persoalan gizi ini.

Kekurangan magnesium atau dalam bahasa medis dikenal sebagai hipomagnesemia termasuk masalah kesehatan yang sering diabaikan.

Padahal magnesium adalah salah satu jenis mineral penting yang perlu diasup secara rutin.

Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Magnesium Tinggi

Merangkum WebMD, magnesium dilaporkan terlibat dalam 300 lebih proses biologis yang terjadi di dalam tubuh.

Beberapa manfaat magnesium bagi tubuh di antaranya yakni:

  • Menjaga metabolisme tubuh
  • Menjaga kesehatan tulang karena dapat membantu penyerapan kalsium serta vitamin D di dalam tubuh
  • Mencegah berbagai gangguan fungsi jantung karena dapat mencegah penyumbatan pembuluh darah dan darah tinggi
  • Memaksimalkan kerja hormon insulin yang bertugas mengatur kadar gula darah, sehingga sangat baik diasup terutama oleh penderita dibetes
  • Berperan dalam proses metabolisme tubuh yang menghasilkan tenaga atau energi

Dalam beberapa kasus, defisiensi magnesium mungkin kurang terdiagnosis karena tanda-tanda yang jelas biasanya tidak muncul sampai kadar mineral ini menjadi sangat rendah di dalam tubuh.

Selain itu, gejala kekurangan magnesium mungkin menyerupai dengan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh hal lain.

Setidaknya berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala kekurangan magnesium yang bisa diajadikan perhatian:

1. Kedutan dan kram otot

Melansir Health Line, munculnya kedutan, tremor, dan kram otot adalah tanda-tanda kekurangan magnesium yang umum terjadi. Dalam skenario kasus terburuk, defisiensi magnesium bahkan dapat menyebabkan kejang.

Baca juga: 14 Penyebab Tremor dan Cara Mengatasinya

Menurut para peneliti, hal ini bisa terjadi akibat banyaknya kadar kalsium yang masuk ke dalam sel saraf sehingga merangsang saraf otot secara berlebihan.

Tapi, ingatlah bahwa kedutan otot yang tidak disengaja dapat disebabkan oleh banyak hal lainnya. Misalnya, stres atau terlalu banyak mengonsumsi kafein juga dapat menjadi penyebabnya.

Kedutan mungkin juga merupakan efek samping dari konsumsi beberapa obat atau gejala penyakit neurologis, seperti neuromyotonia, atau penyakit neuron motorik.

Meski kedutan sesekali normal, seseorang sebaiknya segera menemui dokter jika gejala yang dialami terus berlanjut.

2. Gangguan kesehatan mental

Gangguan kesehatan mental adalah konsekuensi lain dari kekurangan magnesium.

Ini termasuk sikap apatis yang ditandai dengan mati rasa mental atau kurangnya emosi. Kekurangan magnesium yang terus memburuk bahkan dapat menyebabkan delirium dan koma.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

Selain itu, studi observasi telah mengaitkan kadar magnesium rendah dengan peningkatan risiko depresi.

Secara garis besar, kekurangan magnesium adalah kondisi yang perlu diantisipasi atau diatasi karena dapat menyebabkan disfungsi saraf dan menurunkan kondisi kesehatan mental pada beberapa orang.

3. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kelainan yang ditandai dengan tulang yang lemah dan peningkatan risiko patah tulang.

Banyak faktor yang mempengaruhi risiko terjadinya osteoporosis. Ini termasuk:

  • Penuaan
  • Kurang olahraga
  • Asupan vitamin D dan vitamin K yang buruk dari makanan

Menariknya, kekurangan magnesium dilaporkan juga menjadi faktor risiko terjadinya osteoporosis.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin K Tinggi

Kekurangan mineral ini bukan hanya dapat melemahkan tulang secara langsung, tetapi juga bisa menurunkan kadar kalsium dalam darah, penyusun utama tulang.

4. Kelelahan dan kelemahan otot

Saat tubuh mengalami kelelahan fisik atau mental, bisa jadi kondisi itu disebabkan oleh kekurangan magnesium.

Tapi, ingatlah bahwa setiap orang bisa menjadi lelah dari waktu ke waktu.

Biasanya, rasa lelah itu menandakan seseorang perlu istirahat.

Namun, kelelahan yang parah atau terus-menerus bisa jadi merupakan pertanda adanya masalah kesehatan.

Karena kelelahan merupakan gejala nonspesifik, penyebabnya tidak mungkin diidentifikasi kecuali disertai gejala lain.

Baca juga: 7 Penyebab Nyeri Otot yang Bisa Terjadi

Tanda lain yang lebih spesifik dari kekurangan magnesium adalah kelemahan otot atau dikenal dengan istilah myasthenia.

Para ahli percaya bahwa lemahnya otot tersebut disebabkan oleh hilangnya kalium dalam sel otot, suatu kondisi yang terkait dengan kekurangan magnesium.

Oleh karena itu, kekurangan magnesium adalah salah satu penyebab kelelahan atau kelemahan.

5. Tekanan darah tinggi

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa kekurangan magnesium dapat meningkatkan tekanan darah. 

Kondisi tekanan darah tinggi atau hipertensi ini tentu perlu diwaspadai karena merupakan faktor risiko kuat untuk penyakit jantung.

Tapi, penelitian lebih lanjut masih diperlukan karena klaim tersebut baru didasari pada studi hewan uji, bukan langsung menyasar manusia.

6. Asma

Kekurangan magnesium terkadang terlihat pada orang dengan asma parah.

Selain itu, kadar magnesium cenderung lebih rendah pada individu dengan asma dibandingkan pada orang yang tidak memiliki kondisi tersebut.

Baca juga: 11 Gejala Awal Asma yang Patut Diwaspadai

Para peneliti percaya kekurangan magnesium dapat menyebabkan penumpukan kalsium di otot-otot yang melapisi saluran udara di paru-paru. Ini menyebabkan saluran udara menyempit, membuat pernapasan lebih sulit.

Menariknya, inhaler dengan magnesium sulfat terkadang diberikan kepada penderita asma parah untuk membantu rileks dan memperluas saluran udara.

Namun, bukti efektivitas suplemen magnesium pada individu dengan asma tidak konsisten.

Singkatnya, para ahli percaya bahwa asma yang parah mungkin merupakan gejala kekurangan magnesium pada beberapa orang, tetapi penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

7. Detak jantung berdetak tidak teratur

Aritmia jantung atau detak jantung tidak teratur adalah salah satu gejala defisiensi magnesium yang paling serius.

Gejala aritmia memang ringan, di mana dalam beberapa kasus bahkan tidak menimbulkan gejala apa pun.

Baca juga: 5 Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai

Namun, bagi sebagian orang, kondisi ini dapat menyebabkan palpitasi jantung atau jantung berdebar-debar.

Aritmia jantung juga bisa memiliki gejala lain, termasuk:

  • Pusing
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Pingsan

Dalam kasus yang paling parah, aritmia jantung dapat meningkatkan risiko stroke atau gagal jantung.

Para ahli percaya bahwa ketidakseimbangan kadar kalium di dalam dan di luar sel otot jantung mungkin menjadi penyebabnya, suatu kondisi yang terkait dengan kekurangan magnesium.

Beberapa orang dengan gagal jantung kongestif dan aritmia telah terbukti memiliki kadar magnesium yang lebih rendah daripada orang yang tidak mengalaminya.

Mengobati penderita gagal jantung kongestif dan aritmia dengan suntikan magnesium secara signifikan dilaporkan dapat meningkatkan fungsi jantung mereka.

Suplemen magnesium juga dapat membantu mengurangi gejala pada beberapa orang dengan aritmia.

Untuk itu, jika Anda mengalami gejala kekurangan magnesium, sebaiknya segera mengunjungi dokter agar mendapatkan penanganan terbaik.

Ada beragam kondisi yang bisa menjadi penyebab kekurangan magnesium pada sesesorang.

Penyebabnya mulai dari asupan makanan sumber magnesium yang tidak memadai hingga hilangnya magnesium dari tubuh.

Beberapa masalah kesehatan yang terkait dengan kehilangan magnesium, termasuk:

  • Diabetes
  • Sistem penyerapan pencernaan yang buruk
  • Diare kronis
  • Penyakit celiac
  • Hungry bone syndrome

Pecandu alkohol juga berisiko tinggi mengalami kekurangan magnesium.

Baca juga: 3 Penyebab Penyakit Celiac yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com