Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epilepsi: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya

Kompas.com - 20/05/2021, 14:00 WIB
Galih Pangestu Jati,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Kejang ini biasanya memengaruhi otot di punggung, lengan, kaki, serta dapat menyebabkan penderita jatuh ke lantai.

  • Kejang atonik

Kejang atonik menyebabkan hilangnya kontrol otot yang dapat menyebabkan penderita tiba-tiba pingsan atau jatuh.

  • Kejang klonik

Kejang klonik dikaitkan dengan gerakan otot yang berulang atau berirama dan menyentak.

Kejang ini biasanya menyerang leher, wajah, dan lengan.

Baca juga: 20 Penyebab Kejang dan Pertolongan Pertama untuk Penderita

  • Kejang mioklonik

Kejang mioklonik biasanya muncul sebagai sentakan atau kedutan singkat yang tiba-tiba pada lengan dan kaki.

  • Kejang tonik-klonik

Kejang tonik-klonik adalah jenis serangan epilepsi yang paling dramatis dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba, tubuh kaku dan gemetar, serta terkadang kehilangan kontrol kandung kemih, bahkan menggigit lidah. 

Penanganan epilepsi

Penanganan terhadap penderita epilepsi biasanya didasarkan pada tingkat keparahan, kondisi tubuh, dan respons tubuh.

Oleh karena itu, perlu pemeriksaan medis secara menyeluruh untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Beberapa pengobatan yang dilakukan saat ini adalah sebagai berikut.

  • Obat anti-epilepsi (antikonvulsan, antiseizure)

Obat -obatan ini dapat mengurangi jumlah kejang yang dialami.

Pada beberapa orang, obat ini dapat menghilangkan kejang dengan catatan dikonsumsi secara rutin.

Baca juga: 9 Ciri Terlalu Banyak Minum Air Putih, Timbulkan Mual Hingga Kejang

  • Stimulator saraf vagus

Perangkat ini dipasang melalui pembedahan di bawah kulit di dada dan secara elektrik merangsang saraf yang mengalir melalui leher.

Alat ini digunakan untuk membantu mencegah terjadinya kejang.

  • Diet ketogenik

Dikutip dari artikel John Hopkins Medicine, beberapa dokter merekomendasikan diet khusus tinggi lemak dan rendah karbohidrat untuk membantu mengatasi epilepsi.

Diet yang dikenal dengan diet ketogenik ini sudah teruji membantu para penderita epilepsi.

Beberapa penelitian lebih lanjut masih dilakukan untuk penanganan operasi otak.

Secara singkat, operasi otak dilakukan dengan mengangkat atau mengubah area otak yang menyebabkan kejang.

Area otak yang menyebabkan aktivitas kejang dapat diangkat atau diubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com