KOMPAS.com - Gejala DBD (Demam Berdarah Dengue) acapkali identik dengan demam tinggi.
Namun, ciri-ciri DBD sebenarnya bukan hanya demam. Ada beberapa gejala khas yang muncul saat seseorang terserang penyakit menular ini.
Perlu diketahui, demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan virus dengue.
Baca juga: 5 Makanan untuk Dukung Penyembuhan DBD
Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, virus dengue dapat menular dari orang ke orang melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk DBD terdapat di hampir seluruh wilayah Indonesia, kecuali wilayah yang ketinggiannya di atas 1.000 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Virus dengue dapat menginfeksi nyamuk Aedes betina ketika nyamuk tersebut menghisap darah penderita DBD.
Setelah itu, penderita DBD akan berada di fase demam akut. Demam ini timbul pada dua hari sebelum sampai lima hari setelah panas tinggi.
Nyamuk dapat menimbulkan infeksi selang 8 sampai 12 hari sesudah mengisap darah penderita DBD di fase demam akut.
Setelah melalui periode tersebut, kelenjar ludah nyamuk sudah terinfeksi virus dengue dan virus dapat menular ketika nyamuk mengigit orang lain.
Selepas masa inkubasi di tubuh manusia, gejala demam berdarah rata-rata mulai muncul dalam empat sampai enam hari.
Baca juga: Tak Hanya Jambu Biji, Berikut 10 Tanaman Obat Tradisional untuk DBD
Dalam beberapa kasus yang serius, penyakit ini menimbulkan pendarahan di saluran pencernaan, syok, dan kematian.
Apabila muncul gejala DBD di atas, ada baiknya penderita segera dibawa ke dokter. Terutama jika di daerah sekitar ditemukan kasus demam berdarah.
Baca juga: Cara Mengobati Demam Berdarah (DBD)
Menurut buku Demam Berdarah, Perawatan di Rumah, dan Rumah Sakit (2004) oleh Dr. Hindra I. Satari, Sp.A(K) dan Mila Meiliasari, penyakit demam berdarah butuh penanganan yang tepat.
Setelah timbul demam disertai gejala DBD, penderita disarankan segera dibawa berobat ke dokter.
Biasanya, dokter akan memberikan obat penurun demam untuk menjaga suhu tubuh stabil.
Kendati kondisi tubuh sudah membaik, suhu demam mirip pelana kuda karena grafik suhunya bisa tinggi, lalu turun, dan naik kembali.
Dalam kondisi tersebut, arahkan penderita untuk tetap beristirahat dan berikan asupan cairan yang cukup agar penderita tidak dehidrasi.
Berikan cairan berupa air putih, jus buah, atau cairan elektrolit. Saat memberikan minuman untuk pasien DBD, usahakan minuman tidak diberikan dalam jumlah banyak sekaligus.
Pemberian cairan dalam jumlah besar sekaligus dapat memicu mual dan muntah.
Selain itu, pantau terus suhu tubuh dan kondisi kesehatan penderita DBD sampai dinyatakan sembuh oleh dokter.
Baca juga: Kapan Masa Kritis Demam Berdarah (DBD)?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.