Bahkan, prosentase mereka yang mengalami gejala tinnitus mencapai 14,8 persen dari 7,6 persen total penderita Covid-19.
Kemungkinan besar hal ini terjadi karena efek beberapa obat yang digunakan untuk mengobati virus Corona.
Obat-obatan ini termasuk quinine, cholorquine dan hydroxychloroquine.
Pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan mengalami gejalah "long hauler" juga mengalami hal serupa.
Baca juga: Memahami Kaitan Covid-19 dengan Penyakit Parkinson
Dalam penelitian tersebut. sekita 650 orang yang mengalami gejala long hauler Covid juga mengalami sakit telinga.
Tampaknya tidak ada pola yang dapat diprediksi tentang kapan atau mengapa seseorang mungkin mengalami gejala-gejala ini.
Karena itu, diperlukan penelitian lebih lajut sebelum kita memahami sepenuhnya bagaimana virus Corona memengaruhi pendengaran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.