Reaksi ini dapat mengakibatkan hidung tersumbat atau pilek, batuk berdahak, dan bersin-bersin.
4. Energi rendah
Rasa lelah yang terus-menerus meski cukup tidur malam adalah petunjuk lain bahwa tubuh Anda sedang melawan peradangan kronis.
Sama seperti Anda merasa lesu saat sakit, saat Anda mengalami peradangan kronis, sistem kekebalan Anda tetap aktif dan terus bekerja “lembur” untuk mengatur responsnya.
Pada gilirannya, peradangan kronis dapat meningkatkan kebutuhan energi sel untuk memastikan regenerasi sel kekebalan yang cepat dan semakin menguras bahan bakar yang Anda butuhkan untuk merasa berenergi penuh.
Masalah pencernaan yang umum termasuk perut kembung, sakit perut, sembelit, dan diare juga dapat menunjukkan masalah peradangan.
Peradangan kronis di seluruh tubuh dapat berkontribusi pada sindrom usus bocor atau permeabilitas usus yang dapat menyebabkan bakteri dan racun “bocor” melalui dinding usus ke seluruh tubuh.
Sebuah "usus bocor" selanjutnya dapat memicu peradangan sistemik yang sedang berlangsung dan berkontribusi pada gejala pencernaan seperti perut kembung dan buang air besar tidak teratur.
Berbagai gejala tersebut dapat berkisar dari ringan hingga parah dan berlangsung selama beberapa bulan atau beberapa tahun.
Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.