Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Menstruasi Deras Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan

Kompas.com - 05/06/2021, 15:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com- Menstruasi yang terlalu "deras" dan lama bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan.

Aliran menstruasi yang deras tentu membuat banyak wanita tak nyaman ketika beraktivitas.

Lantas adakah cara untuk mengatasinya?

Linda Bradley pakar kesehatan wanita dari Cleveland Clinic mengatakan, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi aliran menstruasi yang deras.

Baca juga: Selain Kehamilan, Ini 5 Penyebab Menstruasi Terlambat

Penyebab aliran menstruasi deras

Sebenarnya, hal yang normal ketika kita mengalami aliran menstruasi yang derat saat hari pertama mengalami menstruasi atau mendekati masa menopause.

Tetapi jika ada perubahan dari siklus menstruasi yang biasan terjadi, ada baiknya para wanita segera memeriksakan diri.

“Wanita harus melacak menstruasi mereka dan tahu apa yang normal untuk mereka,” kata Bradley.

Stres dan faktor lain, termasuk efek obat, mungkin berdampak pada siklus menstruasi.

Mengalami menstruasi yang deras hanya sesekali mungkin bukan hal yang perlu Anda khawatirkan.

Namun, peningkatan aliran yang terjadi selama beberapa bulan dan disertai periode menstruasi yang tidak teratur bisa menandakan adanya hal yang berbahaya.

Sebab, perubahan atau terganggunya periode menstruasi bisa menandakan adanya gejala berikut:

  • Fibroid.
  • Infeksi.
  • Penyakit menular seksual.
  • Masalah tiroid.
  • Kanker.
  • Polip endometrium.

Jadi, penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengetahui apa yang terjadi.

"Dokter harus melakukan tes khusus untuk mendiagnosis adanya faktor-faktor ini," kata radley.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter bisa berupa biopsi atau USG.

"Untuk pelengkap pemeriksaan, dokter juga bisa melakukan USG transvaginal khusus atau sonografi infus saline," tambahnya.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Bercinta saat Menstruasi Bisa Cegah Kehamilan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com