Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Abses, Biang Luka Disertai Nanah yang Menyakitkan

Kompas.com - 06/06/2021, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendapati munculnya luka bengkak disertai nanah yang menyakitkan?

Jika iya, kondisi tersebut bisa jadi abses. Abses tak hanya memunculkan luka meradang yang terasa menyakitkan.

Terkadang, penderita bisa mengalami infeksi sampai demam dan menggigil kedinginan.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait apa itu abses, gejala, penyebab, dan cara mengobatinya.

Baca juga: 7 Pertolongan Pertama Luka Bakar Saat Kena Air Panas

Apa itu abses?

Dilansir dari Kid’s Health, abses adalah cara tubuh sembuh dari infeksi bakteri, jamur, atau kuman lain yang menyerang tubuh.

Kuman tersebut bisa hinggap dan memicu penyakit lantaran masuk saat ada luka terbuka di sejumlah bagian tubuh.

Saat ada serangan kuman, sistem daya tahan tubuh akan mengirimkan sel darah putih untuk melawan infeksi.

Sel darah putih bersama puing-puing jaringan tubuh yang mati akan terkumpul di luka dan membentuk nanah.

Ketika nanah terkumpul dan tidak bisa keluar, area tersebut membentuk abses yang terasa menyakitkan.

Berbeda dari bisul, peradangan dan luka abses biasanya lebih luas dan dalam ketimbang bisul.

Baca juga: 9 Tanda-tanda Infeksi pada Luka di Kulit

Gejala abses

Abses bisa muncul di berbagai bagian tubuh seperti di kulit, di bawah kulit, gigi, sampai organ dalam.

Sejumlah ciri-ciri abses yang umum di antaranya:

  • Muncul luka bengkak, kemerahan, dan terkadang mengeluarkan cairan
  • Benjolan yang bengkak dan area sekitarnya terasa nyeri
  • Untuk kasus yang parah, bisa menyebabkan demam dan menggigil

Sedangkan gejala abses di bagian dalam tubuh biasanya sulit diidentifikasi, tergantung area tubuh yang terdampak.

Baca juga: Ciri-ciri Diabetes dari Luka yang Muncul di Kulit

Penyebab abses

Melansir NHS, penyebab abses kebanyakan berasal dari infeksi bakteri. Namun, kuman lain seperti jamur juga bisa menyebabkan masalah kesehatan ini.

Seperti disinggung di atas, saat sel darah putih menyerang bakteri, beberapa jaringan di dekatnya ikut mati, lalu memicu munculnya lubang yang terisi nanah dan membentuk abses.

Sedangkan abses di bagian dalam tubuh biasanya disebabkan komplikasi dari infeksi di suatu bagian tubuh.

Salah satunya, kondisi saat usus buntu pecah karena penyakit radang usus buntu. Bakteri penyebab penyakit tersebut bisa menyebar di bagian dalam perut dan memicu munculnya abses.

Baca juga: Cara Merawat Luka Diabetes di Kaki untuk Cegah Amputasi

Cara mengobati abses

Abses kulit yang kecil biasanya bisa mengering secara alami, atau bisa sembuh dengan sendirinya tanpa bantuan perawatan medis.

Namun, abses yang lebih besar perlu penanganan medis khusus. Cara mengobati abses yang besar di antaranya dengan pemberian obat antibiotik untuk infeksi bakteri.

Terkadang, dokter juga merekomendasikan perawatan pengeringan nanah. Tindakan medis ini dilakukan dengan memasukkan jarum atau membuat sayatan kecil di atas abses.

Selain memahami apa itu abses, gejala, penyebab, sampai cara mengobatinya secara umum, penting untuk mengetahui cara mencegah masalah kesehatan ini.

Abses umumnya bisa dicegah dengan gaya hidup sehat seperti menjaga kebersihan, menjalankan pola makan sehat dan seimbang, menjaga berat badan ideal, dan setop merokok.

Selain abses di atas, jenis abses lainnya yakni abses anus, kista bartholin di dekat lubang vagina, abses otak yang rentan mengancam jiwa, abses amandel, sampai abses sumsum tulang belakang.

Baca juga: 5 Gejala dan Penyebab Kista Bartholin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com