Kondisi ini bisa terjadi di mana saja, baik di rumah atau di rumah makan, ketika makanan tidak diolah dan dimasak secara benar.
Beberapa bakteri dapat menyebabkan keracunan makanan antara lain sebagia berikut.
Gejala keracunan makanan dapat dimulai dalam beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dan akan hilang dalam beberapa jam hingga beberapa hari.
Kondisi ini biasanya terjadi tanpa harus ada pengobatan.
Baca juga: 21 Penyebab Muntah Darah yang Perlu Diwaspadai
Diare encer dan muntah adalah gejala keracunan makanan yang paling umum.
Namun, dalam beberapa kasus ada gejala lain, yakni mual, kram perut dan nyeri, diare, berdarah, dan demam.
Traveler’s diarrhea atau diare saat bepergian adalah gangguan saluran pencernaan yang paling sering disebabkan oleh virus, parasit, atau bakteri yang dikonsumsi dalam air atau makanan.
Kondisi ini paling mungkin terjadi ketika seseorang mengunjungi area dengan iklim atau sanitasi yang berbeda dari yang biasa dilakukan di rumah.
Gangguan ini biasanya sembuh dalam dua atau tiga hari.
Diare encer dan kram adalah gejala yang paling umum.
Namun, diare saat bepergian juga dapat menyebabkan mual dan muntah, perut kembung (gas), kembung, demam, dan kebutuhan mendesak untuk buang air besar.
Penelitian berjudul “Stress and the Gut” menyebutkan bahwa fungsi gastrointestinal dipengaruhi oleh stres.
Stres biasanya menyebabkan sejumlah gejala yang berhubungan dengan perut, seperti diare, mual, muntah, sembelit, gangguan pencernaan, dan maag.
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Mual dan Muntah
Hormon stres yang dilepaskan oleh tubuh dapat memperlambat motilitas di perut dan usus kecil sehingga memicu peningkatan gerakan di usus besar.
Tubuh mengalami banyak perubahan selama kehamilan.