Morning sickness adalah penyebab paling umum dari muntah selama kehamilan.
Terlepas dari namanya, morning sickness bisa terjadi kapan saja sepanjang hari.
Kondisi ini dialami oleh 7 dari 10 wanita hamil, biasanya selama 14 minggu pertama kehamilan.
Beberapa wanita mengalami hiperemesis gravidarum, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan mual dan muntah yang parah.
Diare dan muntah saat hamil dapat disebabkan oleh perubahan pola makan, perubahan hormonal, dan kepekaan makanan baru.
Vitamin prenatal juga menyebabkan diare pada beberapa orang.
Gejala ini juga bisa disebabkan oleh gastroenteritis, yang umum terjadi selama kehamilan.
Makan atau minum secara berlebihan dapat menyebabkan diare dan muntah.
Baca juga: Normalkah Anak Muntah Setelah Menangis?
Selain itu, biasanya akan dibarengi dengan beberapa gejala berikut.
Jenis makanan yang dikonsumsi juga penting.
Mengonsumsi makanan berminyak atau bergula dalam jumlah besar dapat mengiritasi perut dan menyebabkan diare dan muntah.
Jika sudah memiliki kondisi gastrointestinal, makan berlebihan bahkan lebih mungkin menyebabkan gejala-gejala lain, seperti IBS, tukak lambung, refluks asam, dan GERD.
Diare dan muntah adalah efek samping dari banyak obat.
Kondisi ini bisa jadi karena cara kerja obat atau karena obat mengandung zat aditif yang mengiritasi perut.
Baca juga: Suar Muntah Darah, Kisah Dahlan Iskan Menjadi Penyintas Kanker Hati
Pengobatan yang umumnya menyebabkan diare dan muntah antara lain sebagai berikut.
Antibiotik dapat menyebabkan muntah dan diare karena membunuh bakteri "baik" yang biasanya hidup di saluran pencernaan.
Hal ini memungkinkan bakteri yang disebut Clostridium difficile tumbuh terlalu banyak sehingga menyebabkan gejala yang mirip dengan keracunan makanan yang parah.