KOMPAS.com - Nyamuk memang menjadi musuh bagi banyak orang.
Selain menyebabkan rasa gatal, nyamuk dapat menyebabkan berbagai penyakit mematikan, seperti demam berdarah dengue (DBD) atau malaria.
Baca juga: 3 Pemeriksaan Demam Berdarah (DBD)
Untuk mengatasinya, ada berbagai cara yang dapat dilakukan, termasuk menggunakan obat nyamuk kimia yang dijual secara bebas.
Namun, terkadang hal ini dapat berdampak buruk terhadap kesehatan.
Ada cara lain yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, yakni dengan menggunakan bahan-bahan alami yang secara ilmiah sudah terbukti efektivitasnya.
Berikut beberapa bahan alami yang dapat digunakan untuk mengusir nyamuk, seperti dilansir dari Healthline.
Corymbia citriodora, umumnya dikenal sebagai lemon eucalyptus, adalah spesies pohon tinggi yang endemik di Australia timur laut.
Lemon eucalyptus oils sudah digunakan sebagai pengusir nyamuk sejak tahun 1940-an.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) bahkan telah menyetujui bahwa lemon eucalyptus oils sebagai bahan efektif pengusir nyamuk.
Baca juga: Nyamuk Penyebab Demam Berdarah Punya Ciri-ciri Berikut
Selain itu, sebuah studi berjudul “Comparative laboratory and field evaluation of repellent formulations containing deet and lemon eucalyptus oil against mosquitoes in Queensland, Australia” menunjukkan bahwa campuran 32 persen lemon eucalyptus oils dapat memberikan perlindungan lebih dari 95 persen terhadap nyamuk selama tiga jam.
Bunga lavender yang dihancurkan menghasilkan aroma dan minyak yang dapat mengusir nyamuk.
Sebuah penelitian berjudul “Repellent activities of essential oils and monoterpenes against Culex pipiens pallens” menunjukkan bahwa minyak lavender efektif mengusir nyamuk dewasa.
Selain itu, lavender memiliki sifat analgesik, antijamur, dan antiseptik.
Baca juga: Apa yang Terjadi dengan Tubuh setelah Digigit Nyamuk Demam Berdarah?
Dengan demikian, selain mencegah gigitan nyamuk, lavender juga bisa menenangkan dan menyejukkan kulit.
Kayu manis lebih dari sekadar topping yang enak untuk saus apel atau oatmeal.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Taiwan berjudul “Chemical Composition and Mosquito Larvicidal Activity of Essential Oils from Leaves of Different Cinnamomum osmophloeum Provenances”, minyak kayu manis dapat membunuh telur nyamuk.
Minyak ini juga dapat bertindak sebagai pengusir nyamuk dewasa.
Baca juga: Cara Usir Nyamuk Aedes aegypti Pembawa Virus Demam Berdarah
Dalam mengusir nyamuk malaria, minyak thyme adalah salah satu bahan yang terbaik dalam memberikan perlindungan.
Dalam sebuah studi berjudul “Repellent activities of essential oils and monoterpenes against Culex pipiens pallens”, 5 persen minyak thyme yang dioleskan ke kulit tikus yang tidak berbulu memberikan tingkat perlindungan 91 persen.
Selain itu, daun thyme pun dapat mengusir berbagai serangga, termasuk nyamuk.
Sebuah penelitian berjudul “Plant-based insect repellents: a review of their efficacy, development and testing” menunjukkan bahwa membakar daun thyme dapat memberikan perlindungan 85 persen selama 60 hingga 90 menit.
Citronella atau sereh mengandung minyak esensial yang dapat mengusir nyamuk.
Dalam sebuah penelitian, terbukti bahwa sereh dapat memberikan perlindungan ekstra hingga 50 persen dari gigitan nyamuk.
Baca juga: Tak Hanya Cantik, 7 Tanaman Hias Ini Usir Nyamuk DBD
Tak heran, sereh sering digunakan untuk bahan pengusir nyamuk komersial, lilin, dan produk lainnya.
Tea tree oil atau miinyak pohon teh adalah minyak esensial yang populer dari Australia.
Minyak ini dikenal karena sifat antiseptik, antimikroba, dan anti-inflamasinya.
Selain itu, penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa minyak pohon teh mungkin merupakan obat nyamuk yang efektif.
Dalam sebuah studi berjudul “Development of Melaleuca oils as effective natural-based personal insect repellents” menunjukkan bahwa pengusir nyamuk yang mengandung minyak pohon teh efektif melawan nyamuk, lalat semak, dan pengusir hama.
Baca juga: Nyamuk Demam Berdarah Menggigit pada Jam Berapa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.