Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Perselingkuhan bagi Kesehatan Mental

Kompas.com - 18/06/2021, 16:30 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Menjadi korban selingkuh merupakan masalah yang tidak bisa disepelekan.

Selain merasa hancur dan patah hati karena merasa dikhianati, orang yang diselingkuhi biasanya akan memiliki beberapa dampak negatif lain.

Sebuah penelitian berjudul “Infidelity’s aftermath: Appraisals, mental health, and health-compromising behaviors following a partner’s infidelity” mengungkapkan bahwa perselingkuhan bisa berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang.

Mereka yang menjadi korban perselingkuhan biasanya cenderung menyalahkan diri sendiri atas perselingkuhan yang terjadi.

Baca juga: 12 Alasan Mengapa Pria Selingkuh Menurut Psikologi

Tidak berhenti pada di situ, sebagai pelarian, mereka pun cenderung mengonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang, dan melakukan hubungan seks berisiko.

Selain itu, mereka juga mengalami gangguan makan, seperti makan lebih sedikit atau tidak makan sama sekali.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Nevada tersebut menyurvei lebih dari 230 siswa yang telah diselingkuhi dalam tiga bulan terakhir, baik oleh mantan atau pasangannya saat ini.

Rata-rata para peserta telah menjalani hubungan selama 1,76 tahun.

Mereka yang menjadi korban perselingkuhan biasanya mengalami depresi dan kecemasan.

Selain itu, mereka juga mengalami lebih banyak tekanan emosional dan psikologis.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang yang menyalahkan diri sendiri atas perselingkuhan pasangannya lebih cenderung terlibat dalam perilaku berisiko.

Mereka menemukan bahwa efek ini lebih kuat terjadi pada wanita daripada pria.

Baca juga: 11 Tanda Pasangan Selingkuh Menurut Riset dan Ahli

Hal ini disebabkan persepsi wanita mengenai hubungan yang berbeda dengan pria.

Kebanyakan wanita melihat hubungan sebagai sumber kebahagiaan diri dan juga identitas.

Akibatnya, wanita yang telah diselingkuhi mungkin lebih cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih buruk dan terlibat dalam perilaku yang tidak sehat dan berisiko karena persepsi diri mereka telah rusak.

Para peneliti mencatat bahwa mayoritas peserta penelitian masih muda dengan usia rata-rata 20 tahun sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah temuan tersebut konsisten dengan orang yang lebih tua dalam hubungan.

Namun, satu hal yang jelas dari penelitian ini adalah seseorang yang menjadi korban perselingkuhan sebaiknya berhenti menyalahkan diri sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com