Retinopati proliferatif ekstrim dapat menyebabkan kebutaan jika tidak terdeteksi dan diobati. Orang dengan diabetes juga berisiko lebih tinggi terkena glaukoma dan katarak.
Dengan pemeriksaan rutin, deteksi dini, dan kontrol gula darah yang memadai, masalah pada mata dapat dicegah.
American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan agar semua orang yang baru didiagnosis dengan diabetes tipe 2 sebaiknya dapat menjalani pemeriksaan mata segera setelah diagnosis dan setiap tahun sesudahnya.
Sedangkan penderita diabetes tipe 1 harus menerima pemeriksaan mata dalam waktu lima tahun setelah diagnosis dan setiap tahun setelah itu.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Glaukoma?
2. Nefropati
Nefropati atau kerusakan ginjal dapat terjadi ketika kadar glukosa darah meningkat untuk waktu yang lama.
Orang dengan diabetes yang mengembangkan penyakit ginjal mungkin memiliki kecenderungan genetik terhadap penyakit ginjal dan masalah tekanan darah.
Ketika diabetes merusak ginjal, organ ini mengalami kesulitan menyaring produk limbah yang dapat menyebabkan protein "tumpah" ke dalam urine (dikenal sebagai mikroalbuminuria).
Ketika penyakit ginjal diidentifikasi lebih awal, komplikasi lebih lanjut dapat dicegah.
Namun, orang mungkin memerlukan dialisis atau transplantasi ginjal agar tetap sehat ketika penyakit ginjal ditemukan pada stasium akhir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.