Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Cara Mencegah Komplikasi Diabetes yang Berbahaya

Kompas.com - 30/06/2021, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Jika Anda menderita diabetes dan berjuang dengan berat badan Anda, menurunkan berat badan akan membantu menutunkan kadar gula darah.

Dalam beberapa kasus, penurunan berat badan yang signifikan dapat membantu mengurangi atau menghentikan pengobatan.

Jika Anda juga berjuang dengan peningkatan kolesterol, trigliserida, atau tekanan darah, menurunkan berat badan juga dapat membantu menurunkan angka tersebut.

Penurunan berat badan bisa jadi sulit, terutama bagi orang yang telah mencoba berbagai "diet" dan mendapatkan kembali berat badan.

Kunci untuk penurunan berat badan yang berkelanjutan adalah memiliki dukungan dan pendidikan yang berkelanjutan, dan mengubah perilaku secara perlahan dan pasti tanpa perasaan kekurangan dan kelaparan.

Strategi seperti penghitungan karbohidrat, perencanaan makan individual, metode piring, dan kontrol porsi semuanya bisa efektif dalam penurunan berat badan.

Menurunkan berat badan tidak terlihat sama untuk semua orang. Terkadang, terapi nutrisi medis harus fokus pada mempertahankan penurunan berat badan atau mencegah penambahan berat badan.

Baca juga: 11 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga

5. Minum obat sesuai resep

Manajemen obat dalam kombinasi dengan diet dan olahraga sering merupakan bagian penting untuk mencapai tujuan terapeutik. Waktu, dosis, frekuensi, dan spesifikasi penggunaan merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan saat minum obat.

Jika Anda melewatkan dosis obat karena ketidaknyamanan, rasa malu, atau masalah keuangan, penting untuk menyampaikan kekhawatiran Anda kepada dokter.

Saat ini, ada begitu banyak kelas obat diabetes yang berbeda sehingga dokter dapat mengambil pendekatan individual untuk perawatan diabetes.

6. Tes gula darah rutin

Pemantauan gula darah dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi pemicu yang dapat menyebabkan gula darah berfluktuasi.

Misalnya, jika gula darah Anda meningkat dua jam setelah makan malam, Anda mungkin dapat mengurangi porsi karbohidrat saat makan malam untuk membantu mengurangi gula darah Anda di lain waktu.

Pengujian dan pencatatan glukosa darah, baik Anda menggunakan aplikasi atau monitor glukosa berkelanjutan, dapat membantu Anda memperketat kontrol diabetes Anda.

Baca juga: Cara Cek Gula Darah Secara Mandiri dengan Glukometer

7. Periksa juga tekanan darah dan kadar kolesterol

Mengetahui kadar glukosa darah, tekanan darah, dan kolesterol Anda dapat menjadi cara yang efektif untuk mencegah komplikasi diabetes yang berhubungan dengan jantung, mata, saraf, dan ginjal Anda.

Menjaga angka-angka ini dalam kisaran yang sehat dapat membantu melindungi Anda dari komplikasi diabetes.

8. Puasa intermiten

Puasa intermiten adalah cara makan yang melibatkan puasa jangka pendek secara reguler.

Puasa yang dimodifikasi termasuk membatasi asupan kalori pada hari-hari puasa hingga sekitar 20 persen hingga 25 persen dari kebutuhan harian Anda.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan mungkin memiliki efek kesehatan yang bermanfaat lainnya.

Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Di samping itu, penting untuk dicatat bahwa jika Anda menggunakan obat penurun glukosa seperti insulin atau obat glukosa oral, Anda harus menghubungi dokter sebelum memulai puasa apa pun karena dapat menyebabkan hipoglikemia.

9. Cukup tidur

Kualitas tidur yang buruk dan tidur yang tidak memadai telah diidentifikasi sebagai faktor risiko untuk kontrol glikemik yang buruk atau peningkatan gula darah.

Masalah terkait tidur juga dikaitkan dengan sindrom kaki gelisah dan sleep apnea.

Jika Anda atau seseorang yang Anda cintai mengalami masalah tidur, bicarakan dengan dokter Anda.

Baca juga: Ini Durasi Tidur Ideal Berdasarkan Usia

10. Pehatikan kesehatan usus

Ada hubungan antara dysbiosis usus dan diabetes.

Dysbiosis adalah ketidakseimbangan jumlah mikroorganisme dalam saluran pencernaan manusia.

Makan makanan yang mengandung prebiotik dan probiotik, termasuk makanan berserat dan fermentasi seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, sayuran fermentasi, yogurt, dan kefir, dapat membantu menyeimbangkan bakteri usus.

Beberapa orang dengan diabetes mendapat manfaat dari mengonsumsi probiotik.

Ada juga suplemen tertentu yang ditujukan untuk kesehatan usus dan diabetes.

Tanyakan kepada dokter tentang jenis probiotik yang berbeda dan apakah itu akan membantu Anda.

11. Jaga kesehatan mental

Menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik.

Stres sendiri dapat menyebabkan gula darah meningkat dengan merangsang hormon kontra-pengaturan seperti kortisol yang meningkatkan resistensi insulin.

Jika Anda mengalami tanda-tanda depresi, seperti perasaan sedih, tidak berharga, kelelahan, kurang minat melakukan hal-hal yang Anda sukai, atau gangguan tidur penting untuk segera menghubungi dokter Anda.

12. Berhenti merokok

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan, apa pun jenis diabetes yang Anda miliki, merokok membuat diabetes Anda lebih sulit dikendalikan.

Jika Anda menderita diabetes dan merokok, Anda lebih mungkin mengalami masalah kesehatan serius akibat diabetes

Berhenti merokok mungkin tampak menjadi tugas yang sangat sulit, tetapi banyak dokter dan rumah sakit memiliki akses ke program berhenti merokok yang mendukung individu secara perilaku, emosional, dan fisik.

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com