Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Gejala Covid-19 Happy Hypoxia yang Kerap Tidak Disadari

Kompas.com - 09/07/2021, 10:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu gejala Covid-19 yang kerap tidak disadari tapi berisiko fatal adalah happy hypoxia.

Happy hypoxia syndrome atau dikenal dengan happy hypoxia adalah kondisi saat kadar oksigen menurun tapi penderita sekilas terlihat normal.

Biasanya, orang yang saturasi oksigennya menurun akan mengalami tanda kekurangan oksigen seperti sesak napas, terengah-engah, sakit kepala dan gelisah, atau sebagian kulit terlihat kebiruan.

Baca juga: Kenali ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome), Gejala Covid-19 Berat

Terdapat beberapa temuan kasus happy hypoxia pada penderita Covid-19 di Indonesia.
Melansir Antara, Kamis (8/7/2021), salah satu kepala puskesmas di Bengkayang, Kalimantan Barat, meninggal dunia setelah mengalami happy hypoxia.

Dilansir dari laman resmi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, RS Persahabatan Jakarta juga telah melaporkan beberapa kasus happy hypoxia sejak Maret 2020 lalu.

Salah satu pasien Covid-19 dengan happy hypoxia yang dirawat di RS setempat, kadar saturasi oksigennya sudah menurun tapi kondisinya masih bisa berjalan ke kamar mandi, mampu menelpon, dan tidak terlihat sesak napas.

Untuk mewaspadai gejala Covid-19 ini, kenali apa itu happy hypoxia, gejala, sampai cara mencegahnya yang perlu diketahui.

Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Saturasi Oksigen Penderita Covid-19 dengan Proning

Apa itu happy hypoxia?

Seperti disinggung di atas, happy hypoxia adalah kondisi saat kadar oksigen dalam rendah tapi penderita tidak menunjukkan gejala kekurangan oksigen seperti sesak napas.

Melansir NetMeds, kadar saturasi oksigen normal yakni antara 95 sampai 100 persen.

Saat kadar oksigen rendah, biasanya orang jadi sesak napas, pusing, jantung berdebar, gelisah, atau sebagian kulit kebiruan.

Gejala tersebut muncul sebagai sinyal organ vital seperti ginjal, otak, dan jantung kinerjanya mulai bermasalah karena kekurangan oksigen.

Pada happy hypoxia seperti yang dialami sejumlah pengidap Covid-19, pasien awalnya terlihat baik-baik saja kendati sedang kekurangan oksigen.

Baca juga: Obat Terapi Covid-19 untuk Isolasi Mandiri

Penyebab happy hypoxia Covid-19

Penyebab happy hypoxia pada penderita Covid-19 utamanya karena pengentalan darah atau koagulasi yang meluas di jaringan pembuluh darah paru-paru.

Kondisi ini menyebabkan peradangan dalam tubuh karena infeksi virus SARS-CoV-2.

Ketika tubuh mengalami peradangan, protein seluler akan membentuk bekuan darah sebagai respons alami kekebalan tubuh.

Halaman:

Terkini Lainnya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Health
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Health
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Health
Apa Itu HMPV dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter
Apa Itu HMPV dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau