Jika Anda menderita asma dan terpapar iritasi paru-paru atau alergen, pemicu ini dapat menyebabkan otot-otot di saluran udara mengecil atau menyempit. Kondisi ini bisa menyebabkan dada sesak, nyeri, dan tertekan.
Anda mungkin akan disarankan untuk menggunakan inhaler untuk meringankan saluran udara dan mengurangi gejala asma.
6. PPOK
Gejala utama paru obstruktif kronik (PPOK) adalah sesak napas.
Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok
Tapi jika Anda memiliki penyakit ini, Anda mungkin juga akan mengalami sesak dada sesekali. Keluhan ini bisa datang kapan saat, termasuk saat Anda beristirahat.
Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.
PPOK sering diobati melalui penggunaan inhaler dan nebulizer untuk membantu meningkatkan pernapasan.
Kortikosteroid dan inhibitor fosfodiesterase-4 sering diresepkan untuk mengurangi peradangan paru-paru dan mengurangi serangan PPOK.
7. Penyakit arteri koroner
Penyakit arteri koroner disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah besar (arteri koroner) yang memasok oksigen ke jantung.
Arteri yang telah menyempit dapat menyebabkan sesak napas dan angina (nyeri dada).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.