KOMPAS.com - Sejak pandemi melanda, kita mungkin telah terbiasa rutin mencuci tangan dan selalu membawa sabun antibakteri.
Namun, tahukah Anda bahwa sabun antibakteri sebenarnya tidak benar-benar melindungi kita dari kuman?
Bahkan, laporan dari Cleveland Clinic juga menyebut beberapa bahan dalam sabun antibakteri sebenarnya lebih berbahya daripada manfaatnya.
Pada tahun 2016, Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan aturan final mengenai penjualan sabun yang mengandung bahan kimia antibakteri tertentu.
Hal ini terjadi karena sabun antibakteri yang banyak dijual bebas di pasar tersebut belum terbukti aman digunakan dalam jangka panjang.
Sebagian besar sabun antibakteri tersebut mengandung triclosan.
Menurut badan pengawas obat dan makanan AS, paparan jangka panjang terhadap bahan kimia tersebut dapat menimbulkan risiko kesehatan, seperti resistensi bakteri atau efek hormonal.
Baca juga: Cara Mengetahui Daging Sapi Giling Tidak Layak Konsumsi
Daripada menggunakan sabun antibakteri dengan kandungan bahan kimia tambahan, lebih baik kita mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun pembersih biasa.
Pakar kesehatan keluarga, Daniel Allan, mengatakan bahwa 80 persen dari semua infeksi ditularkan melalui sentuhan.
Namun,kita dapat menghindarinya hanya dengan mencuci tangan dengan cara yang benar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.