Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2021, 16:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

9. Asma

Lebih dari 75 persen penderita asma diyakini juga menderita GERD.

Tidak ada yang benar-benar tahu apakah asma menjadi penyebab GERD, atau sebaliknya.

Baca juga: Gejala Asma Bisa Kambuh Karena Udara Dingin, Begini Solusinya

Ada beberapa alasan mengapa kedua kondisi tersebut terkait satu sama lain.

Pertama adalah bahwa batuk yang menyertai serangan asma dapat menyebabkan perubahan tekanan dada, yang dapat memicu refluks asam lambung.

Lalu ada fakta bahwa obat asma tertentu dapat melebarkan saluran udara, mengendurkan sfingter esofagus bawah dan menyebabkan refluks asam lambung.

Kedua, penyakit dapat memperburuk gejala yang lain. Mengobati GERD biasanya dapat membantu meredakan gejala asma juga.

10. Konsumsi makanan tertentu

Ada perdebatan yang sedang berlangsung mengenai apakah makanan tertentu dapat menyebabkan heartburn.

Jika Anda jarang mengalami heartburn, makanan biasanya tidak terkait dengan "serangan" ini.

Tetapi jika Anda mengalaminya secara berulang, Anda mungkin memperhatikan bahwa beberapa makanan atau hanya makan terlalu banyak tampaknya dapat menyebabkan heartburn.

Beberapa pilihan makanan dilaporkan dapat merangsang produksi asam lambung dan beberapa mengendurkan sfingter esofagus bawah.

Baca juga: 8 Makanan Penyebab Asam Lambung Naik

Biasanya, katup ini dapat menutup rapat untuk menyimpan makanan dan asam lambung di lambung Anda.

Jika kendur atau terbuka, makanan dan asam lambung pun bisa naik kembali ke kerongkongan dan Anda mungkin merasakan heartburn.

Berikut ini adalah contoh makanan yang bisa mengendurkan sfingter esofagus bawah:

  • Makanan yang digoreng (berminyak)
  • Daging tinggi lemak
  • Mentega dan margarin
  • Mayones
  • Saus krim
  • Saus salad
  • Produk olahan susu
  • Cokelat
  • Permen
  • Minuman berkafein seperti minuman ringan, kopi, teh, dan kakao

Sementara itu, berikut ini adalah makanan yang dapat merangsang produksi asam lambung dan meningkatkan risiko heartburn:

  • Minuman berkafein
  • Minuman berkarbonasi
  • Alkohol
  • Makanan pedas
  • Lada hitam
  • Buah jeruk
  • Jus tomat

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Bagaimana dengan genetika?

Genetika mungkin juga dapat memengaruhi perkembangan GERD pada seseorang.

Dilansir dari WebMD, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa ada komponen genetik dalam banyak kasus GERD, yang kadang-kadang mungkin karena masalah otot atau struktural yang diwariskan di kerongkongan atau lambung.

Sebuah studi menemukan bahwa variasi DNA yang disebut GNB3 C825T hadir di setiap partisipan studi dengan GERD, tetapi tidak ada pada kelompok kontrol yang tidak memiliki GERD.

Faktor genetik juga tampaknya memainkan peran besar dalam kerentanan pasien terhadap Barrett's esophagus, suatu kondisi prakanker yang disebabkan oleh refluks gastroesofageal yang sangat parah.

Sebuah studi menemukan bahwa GERD, Barrett's esophagus, dan kanker kerongkongan semuanya memiliki tumpang tindih genetik yang signifikan.

Para ilmuwan percaya bahwa mengembangkan GERD membutuhkan kombinasi faktor genetik dan lingkungan, serta pilihan gaya hidup.

Tapi ingatlah, hanya karena orang tua atau saudara Anda menderita GERD tidak berarti Anda pasti menderitanya juga, meskipun risiko Anda meningkat untuk terkena gangguan kesehatan ini.

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan pada komponen genetik sehingga diagnosis dan pengobatan GERD dapat lebih efektif dan tepat sasaran.

Baca juga: Penyebab Asam Lambung Sering Naik di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com