Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Gigitan Kucing Berbahaya bagi Kesehatan?

Kompas.com - 08/08/2021, 16:31 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Pastuerella multocidea

Cornell University mencatat bahwa Pasteurella multocida ada pada 70 persen hingga 90 persen kucing.

Sekitar 50 persen hingga 80 persen gigitan kucing menjadi cukup serius dan memerlukan perhatian medis.

Seseorang mungkin mengalami rasa sakit, bengkak, dan peradangan di sekitar luka dalam waktu 24-48 jam setelah gigitan.

Sebuah studi tahun 2013  menyatakan bahwa P. multocida sering dapat menyebabkan selulitis dan abses.

Dalam kasus yang jarang terjadi, bakteri dapat menyebar melalui aliran darah sehingga menyebabkan sepsis.

Infeksi katup jantung juga dapat terjadi.

Untuk orang dengan kondisi paru-paru yang sudah ada sebelumnya, ini juga dapat menyebabkan pneumonia , bronkopneumonia, atau infeksi pernapasan.

Antibiotik akan berhasil mengobati sebagian besar kasus.

Baca juga: Mengenal Bahaya Infeksi Salmonella dan Cara Mencegahnya

Penyakit cakaran kucing

Ini terjadi karena bakteri yang disebut Bartonella henselae.

Seekor kucing dapat tertular infeksi melalui gigitan kutu, transfusi darah, atau berkelahi dengan kucing lain yang terinfeksi.

Sekitar 40 persen kucing memiliki infeksi Bartonella henslae.

Jika kucing mencakar atau menggigit seseorang, atau menjilat luka terbuka pada seseorang, ia dapat menularkan bakteri ke orang tersebut.

Ini bisa memakan waktu sekitar 3–14 hari untuk menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Biasanya, penyakit cakaran kucing akan sembuh tanpa pengobatan dalam 2-4 bulan dan pengobatan tidak diperlukan.

Bagi mereka dengan gejala parah atau persisten, dokter mungkin meresepkan antibiotik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com