Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Penyebab Hipotensi Ortostatik dan Gejalanya

Kompas.com - 14/08/2021, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengalami pusing atau sakit kepala saat tiba-tiba beranjak dari tempat duduk serta bangun dari tempat tidur.

Kondisi tersebut bisa jadi gejala hipotensi ortostatik atau dikenal dengan hipotensi postural.

Masalah kesehatan ini bisa ringan dan berat, tergantung penyebab mendasarnya.

Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu hipotensi ortostatik, penyebab, dan gejalanya yang perlu diwaspadai.

Baca juga: 13 Penyebab Hipotensi yang Perlu Diwaspadai

Apa itu hipotensi ortostatik?

Melansir Better Health, hipotensi ortostatik adalah salah satu jenis tekanan darah rendah yang terjadi ketika pembuluh darah tidak mengencang saat tubuh tiba-tiba berdiri.

Dalam kondisi normal, saat berdiri dari posisi duduk atau berbaring, pembuluh darah akan merespons gravitasi dengan cara mengencang atau menyempit.

Hal itu untuk mencegah tekanan darah turun atau drop secara tiba-tiba. Pengencangan pembuluh darah ini respons alami agar pasokan darah kaya oksigen tetap mengalir ke otak.

Hipotensi ortostatik bisa jadi masalah kesehatan, atau tanda dari suatu penyakit.

Setiap orang ada kalanya mengalami hipotensi ortostatik. Namun, masalah kesehatan ini apabila berkepanjangan bisa jadi tanda suatu penyakit.

Baca juga: 4 Makanan untuk Penderita Tekanan Darah Rendah

Tanda dan gejala hipotensi ortostatik

Melansir Mayo Clinic, ada beberapa gejala hipotensi ortostatik yang biasa dirasakan penderitanya, antara lain:

  • Pusing atau sakit kepala saat tiba-tiba beranjak dari tempat duduk serta bangun dari tempat tidur
  • Pandangan kabur
  • Badan lemas
  • Bingung
  • Mual
  • Pingsan untuk kasus yang parah

Gejala tersebut biasanya muncul selama beberapa menit. Tapi, Anda perlu berkonsultasi ke dokter jika gejala tersebut berkepanjangan dan terus-menerus muncul.

Baca juga: 6 Gejala Tekanan Darah Rendah yang Perlu Diwaspadai

Penyebab hipotensi ortostatik

Saat berdiri, gravitasi seara alami akan mendorong darah untuk terkumpul di kaki dan perut.

Kondisi ini dapat menurunkan tekanan darah karena darah yang mengalir kembali ke jantung jadi lebih sedikit.

Dalam kondisi normal, sel baroreseptor di dekat pembuluh darah arteri jantung dan leher akan mendeteksi tekanan darah yang lebih rendah ini.

Baroreseptor mengirim sinyal ke otak, otak lantas segera memberi sinyal pada jantung untuk berdetak lebih cepat dan memompa darah lebih banyak, sel tersebut menyempit, sehingga tekanan darah naik dan tensi stabil.

Hipotensi ortostatik terjadi ketika sesuatu mengganggu respons alami tubuh untuk menyetabilkan tekanan darah rendah.

Baca juga: 10 Faktor yang Memengaruhi Besarnya Tekanan Darah

Ada beberapa kondisi dan masalah kesehatan yang bisa jadi penyebab hipotensi ortostatik, termasuk:

  • Dehidrasi atau kekurangan cairan
  • Penyakit jantung seperti detak jantung lemah (bradikardia), gangguan katup jantung, serangan jantung, dan gagal jantung
  • Gangguan endokrin seperti penyakit tiroid, penyakit addison, gula darah rendah, dan diabetes
  • Gangguan sistem saraf seperti penyakit parkinson, atrofi sistem ganda, demensia, sampai amiloidosis
  • Efek samping makan terlalu banyak
  • Pertambahan umur, setelah 65 tahun umumny sel baroreseptor melemah
  • Efek samping obat hipertensi, penyakit jantung, obat penyakit parkinson, dan antidepresan tertentu
  • Kepanasan
  • Terlalu lama tirah baring atau istirahat di tempat tidur
  • Kehamilan
  • Konsumsi alkohol berlebihan

Hipotensi ortostatik yang terjadi sesekali umumnya tidak berbahaya. Namun, masalah kesehatan ini apabila berkepanjangan bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama pada orang tua.

Komplikasi hipotensi ortostatik di antaranya rawan terjatuh, cedera, dan meningkatkan risiko penyakit jantung pada kalangan lansia.

Baca juga: 10 Ciri-ciri Darah Rendah Kambuh

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com