Pria dengan diabetes biasanya mengalami disfungsi ereksi pada usia yang lebih muda daripada pria tanpa diabetes.
Dilansir dari Very Well Health, kerusakan saraf yang dikenal sebagai neuropati diabetik adalah komplikasi umum dari diabetes.
Neuropati terjadi ketika gula darah terlalu tinggi, merusak saraf di tubuh, termasuk di penis.
Kerusakan saraf dapat meningkat seiring waktu, sehingga lebih sering terjadi pada orang yang:
Neuropati otonom adalah bentuk neuropati diabetes yang merusak saraf yang mengontrol fungsi otomatis tubuh.
Ketika kerusakan ini terjadi pada penis atau organ reproduksi lainnya, hal itu dapat menyebabkan disfungsi ereksi yang didasarkan pada:
Dalam beberapa kasus, disfungsi ereksi pun bisa menjadi tanda diabetes.
Jika Anda mulai mengalami disfungsi ereksi, terutama jika Anda berusia kurang dari 40 tahun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter secepatnya.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Glaukoma?
Melansir Medical News Today, disfungsi ereksi juga erat kaitannya dengan penyakit kardiovaskular.
Jika sistem kardiovaskular atau peredaran darah Anda tidak sehat, Anda mungkin tidak memiliki aliran darah yang cukup untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
Nah, orang dengan diabetes dua kali lebih mungkin terkena penyakit jantung dibandingkan populasi umum. Hal ini pun dapat berkontribusi pada tingginya angka disfungsi ereksi pada pria dengan diabetes.
Gangguan tidur juga dapat berkontribusi pada terjadinya disfungsi ereksi.
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Batu Ginjal?
Sekitar setengah dari penderita diabetes mengalami insomnia. Pada gilirannya, insomnia dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat.
Sementara itu, sleep apnea dan diabetes mungkin berhubungan dengan hormon testosteron yang lebih rendah.
Testosteron yang lebih rendah dapat memperburuk disfungsi ereksi.